Pementasan Teater 42: Mahasiswa FSBK UAD Warnai Studi Pentas 2025

Pementasan “Setan Dalam Bahaya” oleh Komunitas Teater 42
Yogyakarta – Sabtu, 06 Desember 2025. Komunitas Teater 42 Universitas Ahmad Dahlan kembali hadir dengan pementasan tahunan mereka, membawakan naskah Setan Dalam Bahaya karya Taufik Al-Hakim sebagai bagian dari Studi Pentas rutin. Acara digelar di Gedung Pertemuan Kragilan pada pukul 19.30 WIB dan berlangsung hingga malam.
Naskah ini mengangkat kisah yang unik dan penuh satire. Diceritakan seorang Failasuf, sosok pemikir yang selalu berkutat dengan berbagai persoalan dunia, tiba-tiba didatangi oleh Setan yang meminta bantuan untuk menyelamatkan dirinya dari “perang” akibat ulah manusia. Situasi menjadi rumit ketika istri Failasuf muncul di tengah percakapan misterius itu. Keberadaannya memantik konflik baru, membuka tabir hubungan antara manusia, nurani, dan tipu daya. Pertemuan tiga tokoh ini perlahan menyingkap dilema moral yang tajam Cerita yang ringan tapi mengena ini jadi bahan eksplorasi yang menarik bagi Teater 42.
Persiapan pementasan dilakukan selama enam bulan, dengan proses latihan dan produksi yang cukup panjang. Mayoritas anggota komunitas berasal dari FSBK UAD. Agy Yusron Athif dari prodi Ilmu Komunikasi UAD tampil sebagai Failasuf, Hidayatul Amamah dari prodi Sastra Indonesia UAD memegang peran penting sebagai Pimpinan Produksi serta Stage Manager, dan Tiara Almazia Madiarta dari prodi Sastra Inggris UAD yang mengarahkan keseluruhan karya sebagai Sutradara. Meskipun jumlah anggota tidak banyak, mereka tetap maksimal dalam mengeksekusi tiap detail dari pementasan.
Pementasan berjalan lancar dengan penonton yang hadir hampir memenuhi gedung, menunjukkan antusiasme yang besar terhadap karya mahasiswa. Semangat mahasiswa FSBK yang aktif di Teater 42 ini jadi bukti bahwa mereka tidak hanya fokus pada kegiatan akademik, tapi juga haus pengalaman dan pengetahuan di dunia seni.
Harapannya, hadirnya Komunitas Teater 42 bisa terus menjadi ruang aman dan kreatif bagi mahasiswa yang ingin bereksplorasi, belajar, dan menemukan diri mereka lewat seni. Semoga semakin banyak mahasiswa yang berani mencoba, terlibat, dan tumbuh bersama komunitas ini. (Rahmawati Sartika)


