Diskusi Kilas Kastrat BEM FSBK UAD Sebagai Langkah Tegas Anti Kekerasan Seksual di Kampus
YOGYAKARTA — Departemen Kajian Strategis Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar diskusi bersama yang berfokus pada permasalahan kekerasan seksual. Berusungkan tema “Membangun Kesadaran Mahasiswa Terhadap Lingkungan Kampus yang Nyaman”, acara ini berlangsung pada hari Kamis, 7 Maret 2024 di Hall Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan dengan menampilkan film dokumenter “Nama Baik Kampus: Jangan Diam, Lawan!” dan menghadirkan Muhammad Yusuf Arrozhi, selaku satgas PPKS UAD dan dosen forensik dari Fakultas Kedokteran UAD, serta Rosta Hanifa Salsabilla, selaku Kabid. Immawati PC IMM Djazman Al Kindi Kota Yogyakarta.
Yusuf Arrozhi memberikan tanggapan bahwasannya menjaga nama baik kampus bukanlah dengan menyembunyikan masalah, tetapi dengan menyelesaikan setiap masalah dengan baik. Pembicara dari Satgas PPKS UAD ini juga menekankan bahwa Regulasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual telah dirancang untuk memberikan perlindungan terbaik bagi korban, dimulai dari masuknya laporan, proses wawancara dan investigasi dilakukan secara hati-hati untuk menjaga identitas korban. Pendampingan psikologis juga disediakan untuk korban mendapatkan dukungan yang diperlukan dalam menangani rasa trauma.
Kasus kekerasan seksual bagaikan fenomena gunung es yang hanya menyibakkan sedikit kisah ke permukaan. Rosta Hanifa, Kabid. Immawati, menjelaskan bahwa hal ini disebabkan karena banyaknya korban yang enggan melaporkan akibat rasa malu dan ragu, “tim satgas harus bisa membangun kepercayaan korban, sehingga tidak ada lagi rasa ketakutan untuk melapor.” ungkapnya, menekankan tugas besar tim satgas bukan hanya menangani kasus, tapi juga menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi korban. (Alisa)