Mengenalkan Potensi Wisata Desa Jatimulyo, Yogyakarta

 

Pengabdian Masyarakat Dosen. Foto: Dokumentasi Dosen

YOGYAKARTA – Desa Jatimulyo yang terletak di Dlingo, Bantul, Yogyakarta ini memiliki potensi seni dan budaya yang tinggi sehingga masuk sebagai salah satu rintisan desa budaya di Yogyakarta berbasis seni dan budaya. Desa wisata merupakan salah satu bentuk penerapan pembangunan pariwisata berbasis masyarakat dan berkelanjutan. Melalui pengembangan desa wisata diharapkan terjadi pemerataan yang sesuai dengan konsep pembangunan pariwisata yang berkesinambungan. Isu penguatan ekonomi desa wisata menjadi penting mengingat banyak penelitian yang menunjukkan bahwa Pokdarwis merupakan tulang punggung perekonomian di desa-desa dan desa adat yang terpinggirkan.

Pengembangan desa wisata membutuhkan waktu dan perencanaan yang matang untuk mencapai tujuan.  Pengembangan desa wisata dalam bidang seni dan budaya akan dapat berjalan dengan baik jika didukung oleh peran serta masyarakat setempat sebagai pemangku kepentingan yang penting. Menjawab tantangan ini, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Program Studi Bisnis Jasa Makanan, dan Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Ahmad Dahlan berkolaborasi dalam pengabdian masyarakat di Desa Jatimulyo Dlingo Bantul Yogyakarta dengan mengadakan beberapa pelatihan dan pendampingan. 

Pengabdian masyarakat dalam program PPM Multiyears yang didanai oleh LPPM UAD ini bertujuan menjadikan Jatimulyo sebagai desa seni budaya dengan kuliner yang menjunjung kearifan lokal. Pendampingan ini direncanakan selama tiga tahun dengan mengambangkan di bidang seni tari, seni musik dan kuliner dengan ketua tim Heni Siswantari, S.Pd., M.A serta Retnosyari Septiyani, S.T.P, M.Sc., Wahidah Mahanani Rahayu, S.T.P. M.Sc., dan Mufid Salim, M.B.A sebagai anggota. 

“Karya musik yang sudah dihasilkan pada tahun sebelumnya akan dilanjutkan dengan pembuatan karya tari khas desa, beserta kelengkapan dan propertinya. Format karya tersebut akan dilakukan digitalisasi untuk meluaskan akses dan merapikan dokumentasi. Permasalahan yang dihadapi adalah keterbatasan kemampuan sehingga perlu dilatih dalam menguasai karya khas tersebut serta digitalisasi,” terang Heni Siswantari, S.Pd., M.A. selaku ketua tim pengabdian.

Pada pelatihan kuliner yang diadakan tanggal 21 Juli hingga 14 Agustus 2022 mengangkat tema Pengembangan Desa Wisata Berbasis Seni Budaya dan Kuliner melalui kegiatan pelatihan tari, pelatihan pengembangan produk makanan berbahan dasar pepaya, dan pelatihan komunikasi pemasaran digital. 

Retnosyari Septiyani, S.T.P, M.Sc., Wahidah Mahanani Rahayu, S.T.P. M.Sc., anggota tim pengabdian yang berfokus pada pelatihan pengembangan produk makanan menjelaskan, “Pada tahun 2021, masyarakat Desa Jatimulyo telah menghasilkan beberapa produk khas desa dengan menggunakan bahan lokal. Tetapi produk tersebut belum memiliki kemasan yang berlabel gizi sesuai aturan pemerintah.” 

Dalam pelaksanaannya, program pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam tiga tahapan. Tahap pertama yaitu penyuluhan, di mana tim memberi pemahaman dan tindak lanjut luaran tahun pertama yaitu olahan pangan berbahan dasar pepaya, musik kentongan khas Jatimulyo, serta konsep digital marketing. 

Pelatihan Digital. Foto: Dokumentasi Dosen

“Pemerintah Desa Jatimulyo telah memiliki BUMDES, tetapi bidang usaha yang dikerjakan masih sederhana berupa toko kecil dan kegiatan kuliner sederhana, serta kaderisasi pengelolaan kelembagaan yang masih lemah,” tambah Mufid Salim, M.B.A., anggota tim pengabdian yang berfokus pada pelatihan komunikasi pemasaran digital.

Dilanjutkan dengan tahap kedua yaitu pelatihan demonstrasi, di mana tim membantu mengembangkan karya dan produk di desa Jatimulyo, khususnya dalam pembuatan karya tari Bedayan Jatimulyo, pengemasan dan informasi gizi produk kuliner, dan pemasaran digital. Kegiatan ditutup dengan tahap pendampingan, di mana tim memberikan pengalaman konkrit tentang cara menjual produk secara digital dan pelatihan tari bedayan sebagai identitas masyarakat Jatimulyo. 

Metode ini akan diberikan selama 2 tahun dengan pendampingan yang berkelanjutan hingga evaluasi. Berikut ini adalah uraian kepakaran dan paparan tugas dari masing-masing anggota tim pengabdian kepada masyarakat yang termaktub dalam tabel di bawah ini. Melalui program pengabdian yang diberikan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yaitu peningkatan keterampilan seni bagi Pokdarwis dan pengolahan makanan bagi UMKM, serta adanya margin tambahan pendapatan melalui penampilan seni dalam berbagai acara baik rutin maupun insidentil, dan penjualan produk UMKM Desa Prima melalui manajemen kelembagaan yang berkelanjutan. Perluasan produk yang dihasilkan desa jatimulyo dalam bentuk kuliner berbahan dasar pepaya juga melengkapi kemenangan UMKM Prima Jati sebagai stand UMKM terbaik dalam acara Gelar Budaya Alas Bunder tahun 2022 yang diikuti 7 UMKM dari 7 Desa.

Hubungi Kami

Kampus 4
Jalan Ahmad Yani, Kragilan, Tamanan, Banguntapan, Bantul Yogyakarta 55166
Telepon: (0274) 563515, 511830, 379418, 371120 Ext. –
Faximille: 0274-564604
Email: fsbk@uad.ac.id

Lokasi Kami

Temukan Kami

  • Instagram : @fsbk_uad
  • youtube : FSBK UAD Fakultas Satra, Budaya, dan Komunikasi
  • Tik Tok : @fsbk_uad

Daftar di UAD dan kembangkan potensimu dengan banyak program yang bisa dipilih untuk calon mahasiswa

Informasi PMB
Universitas Ahmad Dahlan

Telp. (0274) 563515
Hotline PMB
S1 – 0853-8500-1960
S2 – 0878-3827-1960

© 2023 Fakultas Sastra, Budaya dan Komunikasi | Universitas Ahmad Dahlan | Perguruan Tinggi Muhammadiyah