Mahasiswa Sastra Inggris FSBK UAD Berkesempatan Menjalani Program IISMA Co-Funding 2024 di Negeri Jiran
Mahasiswa Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali berhasil membawa prestasi kebanggaan serta mengharumkan nama fakultas. Abdee Firman Al-Rasyid menjadi mahasiswa kebanggaan Program Studi (Prodi) Sastra Inggris Angkatan 2021 yang berhasil lolos dan menjadi salah satu awardee untuk program Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA) Co-Funding 2024 di Universiti Malaya, Malaysia.
IISM Co-Funding ini sendiri merupakan salah satu program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek RI). Program ini adalah skema beasiswa parsial melalui LPDP yang diberikan program pendanaan bersama antara Kemendikbud Ristek RI dan perguruan tinggi di Indonesia kepada para awardee untuk mendukung program mobilitas secara internasional.
Perjalanan Menuju Garis Finish
Dalam kesempatan ini, Abdee berbagi beberapa pengalamannya dalam menjalani beberapa proses seleksi yang telah ia lewati dengan hasil jerih payahnya. Tahun 2023 menjadi tahun pertama dimana ia mulai mempersiapkan segala persiapan, seperti pemberkasan dan hal lainnya. Namun sayangnya, takdir belum berpihak padanya. Hal tersebut membawa dirinya pada salah satu program pertukaran pelajar lainnya, yaitu Asean International Mobility for Students atau kerap disebut sebagai AIMS. Bagi dirinya, ini merupakan suatu batu loncatan yang tentunya membuka pandangannya. Dapat dikatakan, bahwa program AIMS membuatnya jatuh nyaman pada negeri yang mendapat julukan Land of Indigenous Malay itu.
Perjalanan Abdee dilanjutkan pada awal tahun 2024 atau bisa disebut sebagai tahun berkah baginya. Selepas menjalani program AIMS di Malaysia selama beberapa bulan, ia diberikan kesempatan untuk berjuang dalam penyeleksian program IISMA. “Dapat dikatakan, bahwa IISMA merupakan salah satu target yang saya incar sedari awal, bahkan saat saya mulai memasuki masa perkuliahan. Saya memiliki ambisi dan cukup percaya diri bahwa saya bisa melakukannya,” ujarnya.
Banyak proses yang telah berhasil dilewati Abdee, mulai dari penyeleksian berkas yang dapat dibilang sangat ketat, hingga tahap akhir yaitu wawancara. “Saat pengumuman seleksi keluar, saya merasa sangat bersyukur. Kalau boleh jujur, puncak euforia yang saya rasakan, tuh saat selesai melakukan wawancara. Saya merasa telah melakukan sesi wawancara dengan baik, walaupun dengan persiapan yang minim. Sejak itu saya merasa bahwa saya telah melakukan yang terbaik,” responnya.
Banyak hal yang menjadi dorongan untuk dirinya sampai di titik ini. Ia merasa termotivasi ketika melihat beberapa alumni awardee yang turut membawa harum nama kampus. Disamping itu, ia melakukan semua ini untuk menjadi pembalasan atas segala perjuangan yang telah ia lakukan serta mimpi-mimpinya. Sebagai anak yang berbakti, ia merasa semua prestasi yang ia raih dapat menjadi hadiah terindah untuk keluarga, khususnya sosok sang ayah yang berharga.
Yuk, Ikuti Tips ala Abdee Ini!
Sebelum mengakhiri sesi wawancara, tak lupa Abdee berbagi beberapa tips yang dapat diaplikasikan bagi para calon awardee IISMA. Berikut beberapa poin yang bisa diikuti.
- Saat melakukan tes kemampuan bahasa Inggris yaitu Duolingo test, usahakan mencari waktu dan tempat yang pas. Sebisa mungkin hindari kebisingan.
- Dalam menulis essay, coba untuk mengaplikasikan metode STAR; akronim dari Situation, Task, Action, and Result.
- Persiapkan segala jenis pemberkasan dari jauh hari agar bisa memiliki waktu luang untuk mempelajari atau melakukan latihan wawancara.
Untuk menutup sesi wawancara hangat tersebut, Abdee berpesan bagi siapapun yang ingin mengikuti dan melanjutkan jejaknya, bahwa jangan pernah berhenti berusaha dan menyerah. Kita semua memiliki potensi yang dapat dikembangkan dan jangan pernah disia-siakan. “Takdir itu sudah dibentuk, tugas kita hanya untuk menjemput takdir itu sendiri,” tutupnya.