Mahasiswa FSBK UAD Melaju ke Babak 2 dalam Ajang Lomba Pembawa Acara Bulan Bahasa PBSI UNY 2024
Dua mahasiswa Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan lolos ke 10 besar babak pertama dalam ajang lomba Pembawa Acara Bulan Bahasa PBSI Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) 2024 se-DIY dan Jawa Tengah. Ajang yang digelar secara daring pada 23 Oktober 2024 ini memiliki mekanisme perlombaan yang mengharuskan peserta untuk mengumpulkan video pewara mereka melalui Google Drive yang telah disediakan panitia.
Kedua mahasiswa tersebut yakni Umi Maulinda, mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi angkatan 2023 dan Farid Bagaskara yang merupakan mahasiswa prodi Sastra Inggris angkatan 2024. Melalui arahan dari dosen Prodi Ilmu Komunikasi yakni Eka Anisa Sari, S.I.Kom., M.Ikom. selaku pembimbing, keduanya berhasil lolos ke babak 2 yang akan dilaksanakan secara luring pada hari Minggu, 3 November 2024 di Ruang Cine Club, Gedung Ki Ageng Suryomentaram Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya (FBSB) UNY.
Pada perlombaan babak pertama, Farid mengaku sempat gugup. Ia menceritakan bahwa dirinya berusaha mengatasi tantangan dengan tetap fokus dan menikmati setiap susunan acara yang dibawakan. “Tips saya sederhana, nikmati setiap momen dan jangan lupa gunakan smiling voice, seperti yang sering diingatkan Miss Eka,” ujarnya saat diwawancarai tim Humas FSBK (26/10/2024).
Begitu pula yang dirasakan oleh Umi, untuk menghadapi tantangan ia harus terus berlatih di tengah gempuran tugas kuliah. “Saya terus berlatih secara mandiri dan juga berlatih dengan dosen pembimbing. Setiap harinya saya mengirimkan sebuah video untuk dijadikan sebuah evaluasi kedepannya yang perlu diperbaiki,” terang Umi (26/10/2024).
Berbekal pengalaman sebagai MC di berbagai acara saat SMA, baik Farid maupun Umi percaya bahwa tekad dan konsistensi adalah kunci kesuksesan. Umi turut memberikan tips atau strategi yang akan diterapkan saat mengikuti perlombaan di babak berikutnya.
“Hal yang diterapkan seperti memahami audiens dan tema acara, menyiapkan script secara matang, eksplorasi ekspresi diri dan bahasa tubuh yang menarik, mengatur intonasi dan tempo yang tepat, serta memberikan ciri khas yang berbeda dari peserta lain,” jelas Umi.
Melalui ajang perlombaan ini, Umi menceritakan perasaannya yang senang dapat berkesempatan untuk meningkatkan kemampuannya dalam membawakan acara dengan lebih baik lagi.
“Jangan pernah menyerah untuk apa yang benar-benar kamu inginkan. Sulit menunggu, tapi lebih sulit menyesal,” ujar Farid, mengutip Kartini sebagai motivasinya. Farid dan Umi berharap mampu meraih hasil terbaik di babak final, serta menjadi inspirasi bagi teman-temannya untuk terus mencoba, tak mudah menyerah, serta tidak takut akan kegagalan. (Shinta)