Asah Keterampilan Menulis, FSBK UAD Sukses Gelar Workshop Penulisan Artikel Populer

Kegiatan workshop Penulisan Artikel Populer di Educators Hall FKIP UAD (Dok. Istimewa)
Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menggelar Workshop Penulisan Artikel Populer pada Selasa, 11 Februari 2024, bertempat di Educators Hall FKIP UAD. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan para dosen dalam menulis artikel populer agar lebih memahami teknik penulisan yang efektif dan komunikatif.
Workshop diawali dengan sambutan oleh Wajiran, S.S., M.A., Ph.D., selaku Dekan FSBK UAD, yang menekankan pentingnya kemampuan menulis bagi akademisi. “Kemampuan menulis populer itu sangat penting bagi kita sebagai dosen. Semoga ada banyak karya yang lahir dari para dosen FSBK” ungkapnya.

Pemaparan materi oleh Dr. Hadi Suyono, S.Psi., M.Si. selaku Dosen Psikologi UAD dan Kolumnis Nasional (Dok. Istimewa)
Selanjutnya, sesi pemaparan materi disampaikan oleh Dr. Hadi Suyono, S.Psi., M.Si. yang merupakan Dosen Prodi Psikologi UAD dan seorang Kolumnis Nasional. Hadi menjelaskan bahwa menulis bukan hanya soal keterampilan, tetapi juga kebiasaan yang perlu dilatih secara konsisten. “Kalau kita sudah belajar menjadi penulis, menulis itu adalah suatu kenikmatan,” ujarnya.
Hadi juga menambahkan bahwa menulis adalah sarana untuk mengangkat isu-isu penting ke ranah publik serta menjadi media ekspresi bagi seorang penulis. “Menjadi penulis itu sebuah anugerah, karena kita bisa melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat oleh orang lain,” tuturnya.
Sesi berikutnya adalah diskusi interaktif antara peserta workshop dan narasumber. Sejumlah dosen mengajukan pertanyaan seputar teknik penulisan, termasuk tips dan trik dalam mengembangkan ide yang telah mereka tulis agar menjadi artikel yang menarik dan mudah dipahami. Hadi memberikan berbagai strategi dalam menyusun alur tulisan, memilih sudut pandang yang tepat, serta membangun gaya bahasa yang komunikatif.
Pada sesi kedua, peserta diajak untuk mempraktekkan langsung teknik kepenulisan. Hadi menekankan bahwa sebuah tulisan harus memiliki unsur aktualitas, fenomena, serta nilai kepentingan bagi pembaca. Ia juga mendorong peserta untuk membiasakan diri menulis secara rutin agar semakin terampil dalam menuangkan gagasan.
“Menulis itu seperti berenang. Kalau sering latihan, kita bisa mahir. Tapi kalau tiba-tiba diceburkan tanpa pengalaman, pasti cuman bisa gaya batu. Jadi, teruslah berlatih, dan semoga nanti banyak karya lahir dari dosen-dosen FSBK!” Tegasnya.
Sebagai penutup, diumumkan mekanisme pengumpulan artikel yang telah ditulis oleh peserta. Acara kemudian diakhiri dengan sesi foto bersama dengan dosen, laboran, dan narasumber.
Workshop ini diharapkan dapat menambah wawasan para dosen dalam dunia kepenulisan serta memberikan pemahaman yang lebih baik, lengkap, dan menyeluruh mengenai teknik menulis artikel populer. (Tutu)