Peningkatan Daya Kritis Santri MA Ponpes Asy-Syifa Muhammadiyah Melalui Pelatihan Penulisan Esai Sederhana oleh Tim PkM FSBK
Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan Pelatihan Penulisan Esai Sederhana dengan tema “Isu-isu Keislaman Kontemporer”. Kegiatan ini ditujukan kepada santri Madrasah Aliyah (MA) Pondok Pesantren Asy-Syifa Muhammadiyah, Bantul, Yogyakarta. Ketua Tim PKM sekaligus dosen Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia, Nur Alifah Septiani, S.S., M.A., menyebut program ini rencananya akan dilaksanakan secara berkelanjutan selama dua bulan, terhitung sejak tanggal dimulainya kegiatan, yaitu tanggal 5 Mei 2024.
“Program ini merupakan program jangka panjang yang insyaallah akan selesai pada 7 Juli 2024,” ujar Nur Alifah.
Nur Alifah menjelaskan kegiatan ini melibatkan dosen dari Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) sekaligus dosen prodi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST), Safika Maranti, S.H.I., M.E. Selain itu, program ini juga melibatkan tiga mahasiswa dari Prodi Sastra Indonesia, yaitu Muhammad Wahid Syafi’i, Fariz Noval Fauzi, dan Leni Maryasih.
Program ini dilakukan dengan memberikan materi teknik dan kiat-kiat menulis esai kepada para santri. Kemudian, materi dilanjutkan dengan membangun konsepsi dasar dalam pembuatan esai, yaitu membangun daya pikir kritis para santri melalui pembentukkan gagasan dan ide esai. Hal ini bertujuan supaya para santri dapat lebih peka dengan isu-isu islam terkini.
“Tujuan diadakannya kegiatan ini untuk meningkatkan literasi baca dan tulis siswa serta kepekaan siswa terhadap fenomena-fenomena yang terjadi saat ini,” ujar Nur Alifah.
Setelah ide esai dibentuk, para pengajar dari dosen dan mahasiswa kemudian membimbing para santri untuk menuangkan isi gagasannya ke dalam bentuk tulisan. Hasil tulisan para santri kemudian dikumpulkan dan akan menjadi luaran hasil pembelajaran.
“Kegiatan dilakukan dengan memberikan materi terkait kepenulisan, kemudian siswa membuat karya tulis yang kemudian nanti akan dibukukan,” ungkap Nur Alifah.
Melalui kegiatan pelatihan penulisan esai ini, Nur Alifah berharap daya kritis para santri tidak hanya selesai di pelatihan saja. Perlu adanya keberlanjutan yang ditanamkan oleh para santri untuk terus meningkatkan kepekaan terhadap fenomena zaman, khususnya ilmu agama.
“Sehingga dengan kegiatan ini, para santri diharapkan mampu membuat tulisan yang mensinergikan ilmu agama dengan fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini,” pungkas Nur Alifah. (Sht)