UAD dan Nanjing Normal University Kolaborasi Teliti Peran AI dalam Komunikasi CSR di Indonesia dan China

Foto diskusi bersama Prof Luo Zhenglin di Nanjing Normal University (Dok. Istimewa)
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) terus menunjukkan kiprahnya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan kolaborasi internasional. Salah satu langkah penting yang baru saja dijalankan adalah kerja sama riset dengan School of Journalism, Nanjing Normal University, Tiongkok, dalam program penelitian internasional bertajuk “Artificial Intelligence-based Communication Model for Corporate Social Responsibility Programs: Comparative Study in Indonesia and China”.
Penelitian ini merupakan bagian dari skema Penelitian Kerjasama Luar Negeri (PKLN) dan melibatkan tim peneliti lintas disiplin dari kedua negara. Dari pihak UAD, penelitian ini diinisiasi oleh Choirul Fajri dan Dani Fadillah dari Program Studi Ilmu Komunikasi, serta Haris Imam Karim Fathurrahman dari Program Studi Teknik Elektro. Ketiganya memadukan pendekatan ilmu sosial dan teknologi untuk menjawab tantangan komunikasi strategis yang semakin kompleks di era digital.
Riset ini berlangsung selama enam bulan, mulai Desember 2024 hingga Juli 2025. Dengan dukungan kelembagaan yang kuat serta jejaring akademik lintas negara, para peneliti menggali secara mendalam peran Artificial Intelligence (AI) dalam mengoptimalkan efektivitas komunikasi program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dijalankan oleh perusahaan-perusahaan besar di Indonesia dan China.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif dan komparatif, dengan mengandalkan tiga pendekatan utama: studi literatur, Focus Group Discussion (FGD), dan observasi lapangan. Studi literatur dilakukan terhadap berbagai jurnal internasional bereputasi dan laporan CSR perusahaan yang relevan, baik di Indonesia maupun China. Sementara itu, FGD melibatkan para praktisi komunikasi, pengelola program CSR, akademisi, serta pakar AI di kedua negara, yang memberikan insight berharga tentang praktik dan tantangan integrasi teknologi cerdas dalam strategi komunikasi korporasi.
Hasil dari proses observasi juga memberikan gambaran tentang bagaimana perusahaan-perusahaan besar di kedua negara mulai mengadaptasi teknologi AI dalam mengelola hubungan dengan pemangku kepentingan, menyusun narasi CSR yang lebih personal, serta melakukan segmentasi dan analitik publik berbasis data real-time.
Salah satu temuan penting dari penelitian ini adalah perbedaan pola pendekatan komunikasi CSR antara perusahaan di Indonesia dan China. Di Indonesia, aspek kultural dan hubungan personal masih menjadi elemen dominan dalam membangun kepercayaan publik, sehingga penerapan AI masih dalam tahap adaptasi awal. Sementara di China, penggunaan teknologi cerdas seperti chatbot, data mining, dan machine learning dalam komunikasi CSR sudah mulai menjadi standar, terutama di perusahaan yang memiliki orientasi global dan berbasis teknologi.
Berdasarkan hasil analisis dan diskusi mendalam, tim peneliti berhasil merumuskan sebuah Model Komunikasi CSR berbasis AI yang dapat diadopsi secara kontekstual baik di Indonesia maupun China. Model ini menekankan pentingnya integrasi antara kecerdasan buatan dengan nilai-nilai kultural, etika, dan keterbukaan informasi. Dalam model tersebut, AI tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu teknis, tetapi juga sebagai katalis dalam membangun keterlibatan publik yang lebih bermakna dan berkelanjutan.
Luaran dari penelitian ini tidak hanya berhenti pada temuan akademik semata. Tim peneliti berhasil mempublikasikan hasil kajiannya di jurnal internasional bereputasi, yang menandai kontribusi ilmiah dari kolaborasi ini terhadap literatur global di bidang komunikasi dan teknologi. Selain itu, model komunikasi yang dikembangkan juga telah didaftarkan untuk memperoleh hak cipta sebagai bentuk perlindungan atas inovasi intelektual para peneliti.
Kerja sama antara UAD dan Nanjing Normal University ini menunjukkan bahwa kolaborasi lintas negara mampu menghasilkan riset yang relevan, aplikatif, dan berdampak luas. Penelitian ini diharapkan menjadi tonggak awal dari berbagai kerja sama riset internasional lain yang menggabungkan kekuatan ilmu komunikasi, teknologi, dan budaya dalam menjawab tantangan era transformasi digital global.
Dengan keberhasilan riset ini, UAD semakin memperkuat posisinya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya aktif di tingkat nasional, tetapi juga kompetitif di kancah internasional, khususnya dalam menjembatani isu-isu strategis antara dunia akademik, industri, dan masyarakat global.