Selenggarakan Program PkM Internasional, Dosen dan Mahasiswa FSBK UAD ajak Siswa SKIL Cegah Bullying Melalui Pelatihan Comic Strip
Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) Malaysia, menjadi tuan rumah kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang diselenggarakan oleh tiga dosen Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama sejumlah mahasiswa. Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, 10 Desember 2024, ini bertujuan untuk meningkatkan literasi siswa Sekolah Dasar tentang bahaya perundungan (bullying) melalui pelatihan pembuatan comic strip inspiratif.
Kegiatan ini dipimpin oleh Dosen Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia, yaitu Dr. Tristanti Apriyani, M.Hum., dengan dua anggota tim, yaitu Resneri Daulay, S.S., M.A., Dosen Prodi Sastra Inggris dan Patria Handung Jaya, S.Pd., M.A. Dosen Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UAD. Dengan tema “Cerita di Balik Perundungan: Pelatihan Membuat Comic Strip Inspiratif bagi Siswa Sekolah di Malaysia”, kegiatan ini menyasar siswa kelas 3 dan 4.
Menurut Tristanti, PkM ini dirancang untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang dampak negatif perundungan, baik secara verbal maupun non-verbal. “Melalui literasi komik Cendekia yang kami sediakan, kami berharap para siswa dapat memahami isu bullying dengan cara yang kreatif dan menyenangkan,” ungkapnya.
Kepala sekolah SIKL, Friny Napasti, M.Pd., menyambut baik kegiatan ini. “Kegiatan PkM ini merupakan kegiatan yang sangat penting dan bermanfaat bagi siswa SIKL. Hal ini dikarenakan bahwa anak-anak Indonesia yang tinggal di Malaysia cenderung mengalami diskriminasi budaya dari sekitar dikarenakan perbedaan budaya,” ujarnya.
Sesi pelatihan berlangsung dengan interaktif dan menyenangkan. Para siswa diajak menggambar dan bercerita melalui comic strip. Mereka diajarkan bagaimana menyampaikan pesan moral tentang pentingnya menghentikan perundungan dan saling mendukung satu sama lain.
Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa tidak hanya memahami dampak negatif bullying tetapi juga mampu menyampaikan pesan positif kepada teman-teman mereka melalui karya kreatif. Siswa juga mampu menjadi agent of change dengan menciptakan lingkungan yang baik dan bebas dari perundungan. Kegiatan ini menjadi bukti nyata kontribusi UAD dalam mendukung pembelajaran lintas budaya dan meningkatkan kualitas literasi siswa di luar negeri. (Shinta)