Tradisi Berprestasi, Dua Mahasiswa FSBK UAD Sabet Medali di Kejuaraan Pencak Silat Sumedang National Challenge I 2024
Kembali torehkan prestasi, dua mahasiswa Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil sabet Kejuaraan Pencak Silat Sumedang National Challenge I 2024. Ajang perebutan Piala Kemendikbud Ristek dan PB IPSI ini terselenggara pada tanggal 28 – 29 Desember 2024 bertempat di GOR ITB Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Kedua mahasiswa tersebut berasal dari program studi (prodi) Ilmu Komunikasi angkatan 2024 bernama Muhammad Ilyas dan Izza Nur Qoriroh Umamy yang akrab disapa Muhil dan Izza. Adapun kejuaraan yang berhasil diraup oleh Izza adalah Medali Emas Kelas Dewasa Putri Solo Kreatif. Sementara itu, Muhil berhasil raih Medali Perak pada Kelas Dewasa Putra E (65 – 70 kg). Kemenangan ini dapat diraih berkat persiapan dan latihan yang dilakukan secara intensif.
“Saya harus menjaga berat badan saya supaya masuk di kelas tanding. Saya juga berlatih keras di bawah didikan pelatih Tapak Suci UAD, yaitu Coach Bowo dan Coach Singgih,” ujar Muhil saat diwawancarai oleh tim Humas FSBK (01/01/2025). Meskipun merasa sedih karena belum meraih tempat pertama, ia tetap bangga dengan usahanya. Latihan ekstra yang dijalani memberinya kekuatan untuk bertahan hingga akhir pertandingan dan membuahkan hasil yang memuaskan.
Senada dengan hal itu, Izza si peraih medali emas, menyebut bahwa kompetisi nasional ini berkesan untuk dirinya. Dengan mengikuti pertandingan ini, Izza memperoleh pengalaman dan batu loncatan untuk lebih semangat mendalami pencak silat. Evaluasi-evaluasi di kompetisi kali ini juga berpengaruh untuk kejuaraan mendatang.
Melalui kompetisi ini, keduanya berharap agar dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan semakin semangat membawa nama baik kampus di tingkat nasional maupun internasional. Tak lupa harapan terkait pencak silat UAD juga mereka lontarkan, “Harapannya untuk pencak silat UAD semakin sukses lagi, semakin bagus lagi, dan semoga bisa berkancah di dalam negeri maupun luar negeri”. (Shinta)