Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan, Vani Dias Adiprabowo, M.Sn menjadi narasumber dalam kegiatan Ekspose Daftar Arsip PPFN: Seri Gelora Indonesia 1951-1976 “Peningkatan Akses Publik Terhadap Arsip Film di ANRI Melalui Penyusunan Daftar Arsip Film PPFN: Seri Gelora Indonesia 1951-1976” yang diadakan oleh Direktorat Pengolahan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di Kusuma Sahid Prince Hotel Solo, pada hari kamis tanggal 12 Oktober 2017. Pelatihan ini dihadiri oleh arsiparis dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi, Kota maupun Kabupaten di wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, akademisi ilmu sejarah, praktisi film, mahasiswa, bahkan ada yang dari Jawa Timur, dengan jumlah peserta mencapai 60 orang.
Keberadaan arsip statis di ANRI, baik arsip tekstual maupun arsip audio visual seperti arsip film harus diidentifikasi, diregistrasi, diolah, dan dibuatkan finding aids (sarana bantu penemuan kembali arsip) agar dapat disajikan dan diakses oleh pengguna arsip. Arsip yang tersimpan di ANRI adalah film dari Pusat Produksi Film Negara (PPFN), yaitu Seri Gelora Pembangunan, Siaran Khusus, SIaran Kilat, Gelora Indonesia, dan film cerita, baik film cerita anak maupun film perjuangan.
Pada kegiatan pelatihan tersebut, Vani Dias selaku narasumber mengajak peserta untuk merespon dan peka terhadap zaman yang terus berkembang. Melalui pemaparan yang disampaikan tentang “Mengingat Sejarah Melalui Dokumenter Di Era Digital”, Vani Dias juga memberikan masukan terhadap ANRI agar mempunyai wajah baru, ANRI harus mampu menjadi sumber aset negara atas arsip yang disimpannya, oleh karena itu ANRI juga harus berusaha keras bagaimana mampu menarik masyarakat, khususnya generasi muda, karena siapa lagi nantinya yang akan melestarikan kalau generasi mudanya saja tidak tau tentang wajah Indonesia di masa lalu melalui aset arsip yang ada di ANRI salah satunya.
Vani Dias juga mengajak peserta untuk membuat dokumenter melalui media handphone dengan durasi pendek, 1-3 menit yang diawali dari lingkungan terdekat dengan konten cerita atau informasi yang sifatnya positif. Hal ini bertujuan agar memudahkan akses informasi sehingga publik bisa mengetahui dan mempunyai gambaran tentang apa saja yang ada di kampung, desa ataupun wilayah masing-masing.
Kegiatan seperti ini juga memberikan nilai positif untuk dosen, prodi, maupun institusi untuk meningkatkan kualitas dosen serta memperluas jaringan dan memperkaya keilmuan yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk proses pendidikan. (VD)