Mahasiswa Ilmu Komunikasi FSBK UAD adakan Kajian “Dahlan Muda Tabligh Expo”: Memperkokoh Ketaqwaan dan Mengungkap Ilmu Hitam dalam Cinta

Ust. Muhammad Faizar dan Ust. Feri Septianto memberikan kajian kepada para mahasiswa (dok. Humas FSBK)

Keramaian partisipan yang hadir pada acara Dahlan Muda Tabligh Expo (dok. Humas FSBK)

 

 

 

 

 

 

 

Pada  Sabtu, 13 Juli 2024, Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Sastra, Budaya dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD)  menggelar kajian yang bertajuk “Dahlan Muda Tabligh Expo” dengan tema acara “Anak Muda yang Dirindukan Sang Pemilik-Nya”.

Acara tersebut diadakan dalam rangka memenuhi tugas akhir salah satu  mata kuliah event management dari peminatan public relation. Meskipun hanya untuk tugas akhir, para partisipan menyambut acara tersebut dengan antusias dan meriah.

Ust. Feri Septianto saat memberikan kajian sabtu, 13 Juli 2024 (dok. Humas FSBK)

Di sesi pertama, Ustadz Feri Septianto membawakan ceramahnya yang berjudul “Memperkokoh Ketaqwaan di Tengah Tantangan Anak Muda” beliau menggambarkan tantangan dalam memperkokoh ketaqwaan tersebut dengan menjelaskan tokoh tujuh pemuda yang tertidur selama 309 tahun lamanya, yaitu Ashabul Kahfi. Beliau menjelaskan apa yang Ashabul Kahfi lakukan demi mempertahankan ketaqwaan kepada Allah SWT saat itu adalah dengan mereka bersembunyi di tengah kekacauan yang terjadi saat itu, yaitu dimana jika seseorang mengakui beriman kepada Allah SWT, maka seseorang tersebut akan di buru.

Kisah tujuh pemuda tersebut tentunya dijelaskan dan terdapat pada surah Al-Kahf ayat 1 sampai dengan 26. Dengan menceritakan kisah tokoh ini, beliau mengatakan bahwa, jika kita menjaga agama Allah SWT, maka Allah pun akan menjaga kita, sebagaimana Allah menjaga Ashabul Kahfi untuk tertidur selama 309 tahun lamanya, agar mereka bisa tenang di tengah kekacauan yang terjadi.

Ust. Muhammad Faizar Hidayatullah saat memberikan kajian sabtu, 13 Juli 2024 (dok. Humas FSBK)

Setelah Ustadz Feri Septianto memaparkan ceramahnya, Ustadz Muhammad Faizar Hidayatullah pun mulai membawakan ceramahnya yang berjudul “Ilmu Hitam dalam Cinta: Ketika Rasa Menjadi Ancaman” dalam ceramahnya, beliau menjelaskan adanya ilmu hitam atau sihir dalam Islam, beliau juga menjelaskan terkait asal usul adanya ilmu pelet atau tiwalah yang berasal dari seorang wanita Arab yang ingin suaminya tidak berpaling ke siapapun itu.

Dalam ceramahnya, Ustadz Faizar juga membawakan kitab yang disinyalir merupakan tulisan dari seorang tokoh filsuf atau teolog muslim besar, yaitu Imam Al-Ghazali. Namun, setelah ditelusuri oleh beliau, ternyata isi kitab tersebut mengajarkan ilmu hitam atau sihir yang merupakan kesyirikan bagi umat islam, sehingga beliau menyimpulkan kitab tersebut bukan merupakan tulisan dari Imam Al-Ghazali, melainkan ada seseorang yang hanya sembarang menaruh nama Imam Al-Ghazali sebagai penulisnya. Acara ditutup dengan sesi tanya jawab serta Ustadz Faizar juga membagikan pengalaman spiritualnya di dalam konten Youtubenya yaitu Muhammad Faizar Official. (Nai)

6 Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD Meraih Penghargaan sebagai Best Paper dan Best Presenter pada Jogjakarta Communication Conference 2024

Thaiane Moreira, selaku pembicara dan Profesor Ilmu Komunikasi Federal Fluminense University, menyajikan data tentang pengaruh media dalam era digital

Jogjakarta Communication Conference (JCC) tahun 2024 menjadi sorotan terang di tengah dinamika perkembangan komunikasi global. Konferensi akademik internasional yang menitikberatkan pada penelitian terkini dan gagasan revolusioner dalam menghadapi tantangan zaman, diselenggarakan secara daring pada Rabu 7 Mei 2024 di Suara Muhammadiyah Tower, Yogyakarta. Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (APIK PTMA), sebagai pemangku utama acara ini memperoleh dukungan penuh dari para praktisi ilmu komunikasi dari berbagai belahan dunia, termasuk Brasil, Tiongkok, Kyrgyzstan, Indonesia, dan Filipina.

Menandai penyelenggaraannya yang ke-5, di bawah payung APIK PTMA, JCC muncul sebagai mercusuar konferensi akademis internasional yang menawarkan panggung untuk berbagi pengetahuan dan hasil riset terbaru dalam disiplin ilmu komunikasi. Dengan mengusung tema utama “Tantangan Komunikasi dalam Pembangunan Berkelanjutan di Era Digital”,  Choirul Fajri, Ketua APIK PTMA, menekankan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi perubahan dinamis dalam komunikasi global. Kesuksesan JCC tercermin pada pengaruhnya dalam membentuk dunia yang terhubung, berkelanjutan, dan kompetitif dalam arah komunikasi masa depan.

Perbandingan data praktisi dan akademisi dalam disiplin Komunikasi di media

Dengan kerjasama erat antara Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Ahmad Dahlan sebagai co-host serta partisipasi aktif dari berbagai Program Studi Ilmu Komunikasi di perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, JCC menarik partisipasi 150 peserta dari 14 kampus afiliasi, baik di dalam maupun luar negeri, yang semakin memperkuat reputasinya sebagai konferensi yang diperhitungkan dalam ranah akademik internasional.

Dalam sorotan acara tersebut, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2020 dan 2021 berhasil meraih penghargaan sebagai Best Presenter dan Best Paper. Anom Wibisono, Sinta Anggraeni, Hansa Sasqia Nabella, Hani Pritananda, Finna Nazmi Luthfiyah, dan Faturachman Arrizal menunjukkan keunggulan mereka di panggung internasional. Prestasi tersebut bukan hanya kebanggaan bagi UAD, tetapi juga menjadi inspirasi bagi para mahasiswa lainnya dalam mengejar kesuksesan akademik. (Alisa)

 

UAD Terapkan Kebijakan Baru: Skripsi Karya Film untuk Mahasiswa Ilmu Komunikasi FSBK UAD

Mahasiswa Ilmu Komunikasi melakukan sidang terbuka dengan kebijakan Skripsi Karya Film (Dok. Istimewa)

Yogyakarta — Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah mengeluarkan kebijakan baru terkait penulisan skripsi bagi mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK). Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk memberdayakan mahasiswa agar mampu mengembangkan kompetensi sesuai minat dan bakat yang mereka miliki, serta memberikan pengalaman praktis di bidang ilmu komunikasi melalui pembuatan film dokumenter.

Salah satu mahasiswa yang menerapkan kebijakan baru ini adalah Yulita Andini, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2019. Memilih untuk membuat film dokumenter berjudul “Ai’ Aning (Air Surga Dari Tanah Para Raja)”, Yulita melakukan sidang terbukanya di Ruang Mini Teater UAD, pada tanggal 22 Maret 2024. Dengan dihadiri oleh tiga dosen penguji, yakni Fajar Dwi Putra, S.PT., M.Psi; Rendra Widyatama, S.I.P., M.Si., Ph.D, dan Iman Sumarlan, S.I.P., M.H.I., Yulita mengulas masalah utama kepunahan madu, faktor-faktor kelangkaan sarang lebah, dan proses memburu madu. Ia juga menjelaskan terkait elemen-elemen film dokumenter, konsep, dramaturgi, dan proses produksinya. 

 

Yulita memaparkan film dokumenternya yang berjudul “Ai’ Aning (Air Surga Dari Tanah Para Raja)”  (Dok. Istimewa)

Meskipun diapresiasi atas keberaniannya bekerja secara individu, Yulita Andini menerima kritik dari Rendra Widyatama terkait kurangnya kedalaman riset yang dilakukan, panjangnya bab pembukaan film yang mengurangi daya tarik awal, dan kelemahan dalam pengembangan alur cerita. Namun, Sumarlan memberikan apresiasi yang tinggi terhadap esensi cerita film yang mendesak, serta kontribusinya terhadap kesadaran pelestarian alam. Selain itu, dia juga menyanjung kualitas riset yang dilakukan oleh Yulita, serta teknik sinematografi yang terampil yang membantu menyampaikan pesan dengan kuat melalui visual film.

Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong kreativitas mahasiswa di berbagai bidang, termasuk pembuatan film dokumenter, sehingga mereka dapat menjadi profesional yang kompeten di industri film masa depan. Tak hanya itu, Program Studi Ilmu Komunikasi UAD juga memberikan peluang bagi mahasiswa untuk lulus melalui berbagai jalur, termasuk pembuatan film, penulisan jurnal ilmiah terindeks, dan partisipasi dalam proceeding internasional, yang mana langkah ini sejalan dengan visi Kemendikbud dalam mencetak lulusan yang siap berkarir. (Alisa)

FSBK UAD Jalin Kerja Sama dengan NTU Singapura di Bidang Penelitian dan Pengembangan Kurikulum

Penyerahan apresiasi oleh Wakil Dekan Akademik FSBK kepada Lee Chu Keong, staf akademik dan laboran NTU (dok. istimewa)

Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar acara bertajuk International Academic and Cultural Exposure pada tanggal 26 hingga 29 Februari 2024. Dalam inisiatif ini, FSBK UAD mengarahkan fokusnya untuk memperluas dampak global dan mempererat kerjasama lintas-bidang dengan perguruan tinggi terkemuka di luar negeri untuk mengukuhkan posisi FSBK UAD sebagai fakultas berstandar internasional. 

Pada kunjungan hari pertama ke Wee Kim Wee School of Communication and Information (WKWSCI), Nanyang Technological University (NTU) di Singapura, delegasi FSBK UAD yang terdiri dari Dani Fadillah, S.I.Kom., M.A., selaku Wakil Dekan Akademik, Lukman Hakim, S.Kom.I., M.A. selaku ketua rombongan, beserta tim dosen dan 20 peserta mahasiswa, disambut hangat oleh Lee Chu Keong, staf akademik dan laboran NTU. Kunjungan ini mencakup eksplorasi mendalam terhadap program studi Ilmu Komunikasi di NTU. Lee memberikan gambaran komprehensif tentang proses pembelajaran yang mencakup aspek teori dan praktik. Salah satu keunikan NTU adalah kuliah master setiap semester yang diampu oleh praktisi profesional, membantu mahasiswa memahami konsep secara menyeluruh dan tetap terkini dengan perkembangan industri.

 

Lee Chu Keong memaparkan skema pembelajaran di Program Studi Ilmu Komunikasi NTU (dok. istimewa)

Lee juga menyoroti bahwa setiap mahasiswa Komunikasi NTU diwajibkan mengikuti program magang selama minimal 3 bulan di industri-industri terkemuka yang bekerja sama erat dengan program studi. Langkah ini dirancang untuk memberikan pengalaman praktis yang mendalam dan memastikan bahwa mahasiswa tidak hanya memahami konsep teoritis tetapi juga memiliki keterampilan praktis. 

Dengan mengangkat agenda kunjungan ini sebagai tonggak penting, FSBK UAD menegaskan komitmen dalam mengembangkan kolaborasi internasional dan meningkatkan kualitas pendidikan. Langkah ini sejalan dengan upaya terus mengejar keunggulan akademis, dengan tujuan mempersiapkan generasi mahasiswa yang tidak hanya kompeten, tetapi juga siap bersaing di tingkat global dalam ranah komunikasi. (Alisa)

Narasi Islam Berkemajuan untuk Generasi Z di Kampus UAD

Elis Yuliati Anis, M.A., Ph.D., Juara 1 Lomba Menulis Esai dan Artikel AIK Semarak Hari BerMuhammadiyah UAD (Dok. Humas FSBK)

Siapakah pihak yang paling siap menghadapi perubahan supercepat dan penuh kejutan di era digital saat ini? Mungkin semua orang sepakat, mereka adalah kelompok usia dan entitas sosial yang dikenal dengan sebutan Generasi Z—lahir antara 1990 hingga 2010, berusia 13 hingga 28 tahun. Mereka sangat terampil dalam menggunakan teknologi, internet, dan media sosial. Karakteristik mereka kompatibel dengan perubahan, seperti menyukai tantangan baru, inovatif dan adaptif terhadap segala kemungkinan. Bahkan, seolah generasi Z lah yang paling dikehendaki era disruptif ini.

Lihatlah, di banyak sektor, Generasi Z terlihat tangkas dan responsif terhadap tuntutan perubahan yang dipicu revolusi teknologi itu. Keunggulan Generasi Z terutama karena kepiawaian mereka dalam mengakses sumber-sumber informasi mutakhir melalui perangkat teknologi digital yang terkoneksi internet, hal yang tak tertandingi oleh generasi mana pun. Wajar bila mereka selalu berada di depan dalam membaca arah perubahan, seperti tercermin dalam kemampuan mereka dalam menangkap berbagai peluang, semisal bisnis online, inovasi dalam berkarya, pemanfaatan Artificial Intelligence dalam pembelajaran dan lain-lain.

Namun, ketergantungan Generasi Z terhadap teknologi dan media sosial selama ini sekaligus menjadi kelemahan mereka. Sejumlah perilaku baru generasi ini tak dapat dianggap enteng karena memberi pengaruh besar terhadap perkembangan psikologi, pemahaman dan internalisasi nilai-nilai, dan pada akhirnya berkaitan dengan kehidupan ruhaninya.

Seperti yang digambarkan dalam ‘The Social Dilemma’ di Netflix, gadget telah menjadi elemen tak terpisahkan dari kehidupan mereka. Aktivitas seperti memposting, memberi ‘like’, dan memeriksa notifikasi berulang kali, telah menyatu dalam rutinitas sehari-hari. Lebih dari itu, algoritma yang dirancang untuk menarik perhatian ini tidak hanya menciptakan kecanduan, tapi juga mengubah pengguna menjadi sasaran pemasaran, menunjukkan dampak yang lebih mendalam dari interaksi digital ini.

Fenomena ‘FOMO’ (Fear of Missing Out), sebuah rasa takut ketinggalan informasi atau tren online terbaru, sering melanda Generasi Z. Paparan iklan yang masif di media sosial tidak hanya memperkuat rasa takut ini, tetapi juga menanamkan budaya konsumerisme yang berlebih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa memiliki identitas ganda di media sosial, antara online dan offline, sering menimbulkan tekanan dan kecemasan. Ditambah lagi, masalah cyberbullying membuat kesehatan mental Generasi Z menjadi isu serius.

Di lain pihak, agama-agama, khususnya Islam sebagai sumber nilai ilahiah penting, masih berwajah konservatif alias terkesan ‘jauh’ dari jangkauan radar generasi Z. Sebaliknya, konten- konten keislaman di media sosial kerap menampilkan hal-hal yang bersifat simbolistik- bombastis dan tidak substansial. Tentu hal ini merupakan kenyataan tidak baik bagi perkembangan Generasi Z. Karena itu, diperlukan Islam yang mudah dimengerti serta ramah Generasi Z.

Al Islam dan Kemuhamadiyahan ramah Generasi Z

Di tengah perubahan zaman, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berkomitmen menguatkan nilai-nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) sebagai prinsip fundamental. UAD telah menggabungkan pendekatan modern dalam pendidikan dengan prinsip-prinsip AIK, sejalan dengan visi dan misi institusi. Ini memberikan kesempatan bagi Generasi Z untuk mengembangkan dan menerapkan ide-ide inovatif, yang tidak hanya memperkaya pengetahuan dan keterampilan mereka di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, tetapi juga menanamkan dedikasi terhadap masyarakat. Melalui program perkuliahan dan perkaderan seperti Darul Arqom dan Baitul Arqom, umpamanya, universitas ini mendukung internalisasi nilai-nilai AIK dalam kehidupan kampus. Generasi Z, yang dominan sebagai digital native, menjadi elemen penting dalam transformasi dan penerapan nilai-nilai AIK di era digital.

Transformasi Nilai-nilai Islam Berkemajuan

Risalah Islam Berkemajuan (RIB) yang dihasilkan pada Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Solo pada 2022 lalu adalah narasi besar yang langsung atau tidak langsung memberi landasan etika-moral dan intelektual bagi siapa saja, termasuk Generasi Z, dalam menghadapi perubahan. RIB tak hanya membawa adaptasi agama ke era modern, tapi juga menjelaskan bagaimana nilai Islam bisa diterapkan dalam konteks kontemporer yang dinamis.

Dalam menghadapi tantangan Generasi Z, nilai-nilai AIK dan konsep Islam berkemajuan sangat relevan. Islam, sebagai sumber keyakinan dan pedoman etika, menawarkan pandangan yang bisa membimbing Generasi Z melalui kerumitan hidup modern. Abdul Mu’ti menyebut Islam berkemajuan sebagai ‘Islam sebagai realitas kekinian’, yang mengedepankan pentingnya memahami konteks situasi dan kondisi saat ini untuk merancang masa depan yang lebih baik. Nilai-nilai ini menjadi panduan bagi Generasi Z untuk menghadapi ketakutan dan tekanan dari dunia digital, dengan menekankan keseimbangan dalam kehidupan.

Transformasi AIK dan Islam Berkemajuan di kampus-kampus Muhammadiyah harus dikemas sedemikian rupa agar lebih mudah dipahami Gen Z. Di antaranya dengan operasionalisasi konsep dan metode yang sesuai dengan karakteristik Gen Z. Berdasarkan keputusan Muktamar ke-48, Muhammadiyah merumuskan karakteristik lima (al-Khasha’ishu al-Khamsu) Islam berkemajuan. Pertama berlandaskan pada Tauhid, yang mencakup hubungan kita dengan Tuhan, sesama, dan alam. Generasi Z, dengan keterampilan digital mereka, didorong untuk membagikan nilai perdamaian dan kebaikan di media sosial, misalnya melalui postingan, podcast dan video pendek.

Kedua, Islam, bersumber pada al-Qur’an dan Sunnah, menawarkan pemahaman mendalam tentang kehidupan beragama. Al-Qur’an, sebagai sumber utama, memberikan keyakinan, pengetahuan, hukum, norma, dan inspirasi. Sementara itu, Sunnah Rasul, yang mencerminkan kehidupan Nabi Muhammad SAW, menjabarkan aplikasi praktis ajaran al-Qur’an. Generasi Z cenderung lebih tertarik pada metode pembelajaran yang interaktif dan berbasis visual. Dalam perkuliahan, dosen dapat menerapkan project-based learning dimana mahasiswa membuat project tentang kisah inspiratif para Nabi. Mereka akan menghubungkan kisah tersebut dengan tantangan pribadi mereka, seperti kurangnya motivasi, perasaan kekosongan, dan ketidakpastian saat mengambil keputusan. Project-based lainnya bisa membuat ulasan film tokoh Muhammadiyah, seperti “Sang Pencerah” atau “Buya Hamka”. Tujuannya adalah mengasah pemikiran kritis mahasiswa dan menerapkan nilai Islam dalam dilema moral serta praktis, menunjukkan relevansi ajaran Islam dalam berbagai situasi kehidupan.

Ketiga, menghidupkan Ijtihad dan Tajdid. Ijtihad adalah upaya kritis dan berkelanjutan dalam memaknai ajaran al-Qur’an dan al-Sunnah menggunakan akal, ilmu, dan teknologi. Ijtihad adalah kunci untuk mengaplikasikan ajaran Islam secara relevan di era modern. Melalui Tajdid atau pembaharuan, Ijtihad tidak hanya terbatas pada pemahaman teoritis, tetapi juga dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial. Di UAD, critical thinking dan literasi media digital diajarkan sebagai skill penting untuk berkontribusi pada gerakan Ijtihad dan Tajdid. Generasi Z juga menunjukkan pengaruhnya melalui jejaring sosial. Contohnya, dua influencer UAD, @assegafpangestu dengan 710.8k follower di TikTok dan 69.1k di Instagram, serta Khaila Dian @khailakk dengan 102k follower di Instagram. Assegaf terkenal dengan konten yang relatable bagi mahasiswa, sementara Khaila fokus pada fashion. Keduanya dapat membangun personal branding Islami dan menyebarkan konten positif tentang Islam, Dengan ribuan pengikut, mereka berpotensi menjadi Dahlan Muda UAD, ambassador muda untuk transformasi Islam berkemajuan.

Keempat, pengembangan wasathiyah dalam Islam, yang mendorong sikap seimbang/moderat dalam beragama, toleransi dan mengindari fanatisme yang berlebihan. Sayangnya, propaganda ekstremis online oleh kelompok seperti ISIS menargetkan anak muda. Seperti yang diceritakan oleh Akbar dari Aceh dalam film dokumenter ‘Jihad Selfie’, ia hampir tergoda untuk bergabung dengan salah satu kelompok ekstrem karena narasi online ‘Syria as the land of man’ yang menyesatkan. Namun, Generasi Z juga memiliki potensi besar untuk menyebarkan edukasi tentang wasathiyah sebagai sebagai bentuk perlawanan terhadap narasi ekstremisme.

Kelima, mewujudkan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. Setiap Muslim memiliki kewajiban untuk menyebarkan kebaikan kepada sesama manusia dan bertanggung jawab menjaga lingkungan. Gerakan ‘Menjaga Bumi” menjadi topik populer di kalangan Generasi Z, mendapatkan dukungan luas dari kampus-kampus dan organisasi lingkungan. Di UAD, program ‘Dahlan Muda Mengabdi’ adalah contoh inisiatif pengabdian masyarakat yang mencerminkan prinsip Rahmatan Lil Alamin. Melalui program ini, mahasiswa UAD berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat, pengembangan ketrampilan praktis, kelestarian lingkungan, dan aktif membagikan aktivitas dan pencapaian mereka di media sosial, menunjukkan bagaimana Islam diterapkan sebagai sumber kebaikan universal.

Penutup

Pembelajaran AIK dan RIB dengan metode yang lebih interaktif di lingkungan UAD, termasuk visual dan project-based learning, historical site visit, akan lebih menarik bagi Gen Z. Penguatan kreativitas mahasiswa sebagai content creator, storyteller, blogger, dan filmmaker akan memperkuat peran mereka sebagai agen perubahan, menyebarluaskan kebaikan, dan menjaga lingkungan. Diharapkan para mahasiswa dapat mengembangkan konsep reinterpretasi perilaku Islami penggunaan teknologi dan literasi bermedia sosial yang Islami. Penting bagi para dosen untuk tetap memberikan perhatian dan pendampingan pada proses mental dan pola pikir Gen Z. Secara demikian, komitmen UAD tidak hanya sebagai pusat keunggulan akademis, tetapi juga sebagai pembentuk karakter bertanggung jawab sosial dapat terwujud.

 

Ditulis oleh: Elis Yuliati Anis, M.A., Ph.D.

FSBK Juara Umum Lomba-Lomba pada Semarak Hari BerMuhammadiyah UAD

Tim FSBK yang meraih juara pada Semarak Hari BerMuhammadiyah UAD (Dok. Humas FSBK)

Semarak Hari BerMuhammadiyah yang berlangsung pada tanggal 16-18 November 2023 telah rampung dilaksanakan. Adapun pengumuman pemenang lomba-lomba dilaksanakan  pada 18 November 2023 tepat setelah Apel Akbar Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam rangka memperingati Milad ke-111 Muhammadiyah dilangsungkan. 

Dalam pengumuman, Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi keluar sebagai juara umum dengan meraih total tiga Juara 1 pada tiga cabang lomba, dengan rincian sebagai berikut:

  1. Juara 1 Lomba Vocal Group yang diwakili oleh Tim EsBeKa Moeni yang terdiri dari Resneri Daulay, S.S., M.A., Tristanti Apriyani, S.S., M.Hum., Fitrinanda An Nur, S.I.Kom., M.A., Indah Wenerda, S.Sn., M.A., dan Angga Trio Sanjaya, S.Pd., M.Pd.
  2. Juara 1 Lomba Digital Content yang diwakili oleh Gibran Pratisara, S.Sn., M.Sn.
  3. Juara 1 Lomba Esai dan Artikel AIK yang diwakili oleh Elis Yuliati Anis, M.A., Ph.D. dengan judul “Narasi Islam Berkemajuan untuk Generasi Z di Kampus UAD” 

Kami ucapkan selamat kepada para dosen FSBK yang keluar sebagai juara! (Lid)

Semarakkan Milad ke-111 Muhammadiyah, Dosen FSBK UAD Ikuti Beragam Lomba

EsBeKa Moeni, Tim Vokal Grup FSBK UAD dalam Lomba Vocal Group Semarak Hari BerMuhammadiyah (Dok. Humas FSBK)

Muhammadiyah pada tahun 2023 memasuki usia 111 tahun. Menuju puncak Milad ke-111 pada 18 November, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) turut meramaikan momen ini dengan mengadakan acara “Semarak Hari BerMuhammadiyah”. Bertempat di Kampus 4 UAD, acara ini berlangsung selama tiga hari mulai dari tanggal 16-18 November 2023. 

Adapun acara ini berisi lomba-lomba yang diperuntukkan bagi seluruh pegawai UAD. Beberapa kategori yang diperlombakan antara lain adalah Lomba Esai dan Artikel Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), Lomba Digital Konten, Lomba Vokal Grup, dan Lomba Cerdas Cermat AIK.

Setelah melalui berbagai latihan dan penelitian, Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) UAD juga turut berpartisipasi dalam acara ini dengan mengirimkan delegasi-delegasi untuk mengikuti semua cabang lomba dengan rincian sebagai berikut: 

  1. Lomba Esai dan Artikel AIK diwakili oleh Angga Trio Sanjaya, S.Pd., M.Pd., Irwan Suswandi, S.Hum., M.Hum., Yusrina Dinar Prihatika, S.Hum., M.A., dan Elis Yuliati Anis, M.A., Ph.D.
  2. Lomba Digital Konten diwakili oleh Gibran Pratisara, S.Sn., M.Sn.
  3. Lomba Vokal Grup diwakili oleh Tim EsBeKa Moeni yang terdiri dari Resneri Daulay, S.S., M.A., Tristanti Apriyani, S.S., M.Hum., Fitrinanda An Nur, S.I.Kom., M.A., Indah Wenerda, S.Sn., M.A., dan Angga Trio Sanjaya, S.Pd., M.Pd.
  4. Lomba Cerdas Cermat AIK diwakili oleh Irwan Suswandi, S.Hum., M.Hum., Fuandani Istiati, S.I.Kom., M.A., dan Iman Sumarlan, S.I.P., M.H.I.

Tim FSBK UAD dalam Lomba Cerdas Cermat AIK Semarak Hari BerMuhammadiyah (Dok. Istimewa)

Seluruh cabang lomba akan melalui proses penjurian pada tanggal 16-17 November 2023. Selanjutnya, pengumuman pemenang lomba akan dilaksanakan pada hari terakhir acara, yakni tanggal 18 November 2023. Semoga para delegasi FSBK mendapatkan hasil yang memuaskan! (Lid)

Dosen FSBK UAD Hadiri Agenda Refreshing Al-Islam dan Kemuhammadiyahan

Agenda Refreshing Al-Islam dan Kemuhammadiyahan bagi Dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Istimewa)

Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Refreshing Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) bagi seluruh dosen UAD, termasuk di dalamnya dosen Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) UAD. Acara ini berlangsung pada Rabu, 15 November 2023 yang bertempat di Ruang Amphitarium Lantai 10 Kampus 4 UAD. 

Mengusung tema “Peran Muhammadiyah untuk Indonesia dan Dunia”, acara ini diinisiasi sebagai wadah untuk meningkatkan pemahaman keagamaan dosen terkait dengan perspektif Muhammadiyah. Dosen-dosen di lingkungan UAD diharapkan mampu berdakwah dengan mengamalkan nilai-nilai keislaman dan terlibat aktif dalam aktivitas persyarikatan Muhammadiyah. Hal ini tentu sejalan dengan salah satu misi FSBK, yakni mewujudkan masyarakat yang berbudaya dengan mengimplementasikan nilai-nilai Al-Islam dan kemuhammadiyahan pada semua aspek kegiatan. 

Acara ini dibagi menjadi beberapa sesi dengan topik dan pemateri yang berbeda. Pemateri pertama, Bachtiar Dwi Kurniawan, S.Fil.I., MPA. selaku Ketua MPK-SDI PP Muhammadiyah yang memaparkan materi terkait “Muhammadiyah dan Konflik Palestina”. Dilanjutkan oleh pemateri kedua yakni Dr. H. M. Busyro Muqoddas, S.H., M.Hum. selaku Ketua PP Muhammadiyah yang memaparkan materi terkait “Muhammadiyah dan Wajah Politik Indonesia”. 

Selain dosen-dosen dari FSBK, turut hadir dalam acara ini dosen-dosen dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Farmasi, serta Fakultas Teknologi Industri. (Lid)

Dosen FSBK UAD Hadiri Sosialisasi Peraturan Badan Pembina Harian (BPH) Nomor 1 Tahun 2023

Kegiatan Sosialisasi Peraturan Badan Pembina Harian (BPH) Nomor 1 Tahun 2023 UAD (Dok. Humas FSBK)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan acara sosialisasi Peraturan Badan Pembina Harian (BPH) Nomor 1 Tahun 2023 Tentang Pengadaan, Pengangkatan, Pemberhentian Pegawai Tetap pada Sabtu, 11 November 2023. Bertempat di Ruang Serba Guna Lantai 10 Kampus 4 UAD, kegiatan ini dihadiri oleh para pimpinan Biro, Lembaga, Badan, hingga para pimpinan Fakultas dan Program Studi (Prodi) di lingkungan kampus. 

Acara ini berfokus pada tata kelola UAD yang unggul dan berkemajuan berdasarkan manajemen kepegawaian yang baik sesuai kebutuhan internal serta tantangan dan tuntutan internal. Bertindak sebagai pembicara yakni Ahmad Muttaqin, Ph.D dan Dr. Suryadi, S.H., M.Hum.

Turut hadir dalam acara ini, Dani Fadillah, S.I.Kom., M.A. selaku Wakil Dekan Bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) FSBK, Dr. Ajar Pradika Ananta Tur, S.S., M.A. selaku Wakil Dekan Bidang Sumber Daya Manusia, Keuangan, Kehartabendaan, dan Administrasi Umum (SDM) FSBK, Drs. Maftukhin, M.Hum. selaku Ketua Prodi Sastra Inggris, Intan Rawit Sapanti, M.A. selaku Ketua Prodi Sastra Indonesia, dan Muhammad Najih Farihanto, S.I.Kom., M.A. selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi. (Lid)

FSBK Kembali Gelar Symposium of Literature, Culture, and Communication Science

Penyampaian materi pada plenary session (Dok. Lab Ilmu Komunikasi UAD)

YOGYAKARTAFakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah melangsungkan Conference Symposium of Literature, Culture, and Communication Science (Sylection) untuk yang ketiga kalinya. Berlangsung pada Sabtu, 21 Oktober 2023, acara ini berlangsung di Kampus IV UAD.

“Simposium ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat luas tentang pentingnya kompetensi budaya untuk mencerminkan perubahan masyarakat yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang informasi dan teknologi,” tutur Dekan FSBK, Wajiran, S.S., M.A., Ph.D dalam sambutannya pada Kamis, 27/10/2022. 

Dekan FSBK, Wajiran, S.S., M.A., Ph.D dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kembali digelarnya Sylection 2023 diharapkan dapat menjadi wadah bagi generasi muda untuk dapat bertukar pikiran dalam menyelesaikan setiap permasalahan sosial. 

Tema yang diangkat the 3rd Sylection adalah “Language, Literature, and Communication Integrated to Technology to Face the Society 5.0” yang menurut Wajiran sangat menarik jika dikaji dengan pendekatan interdisipliner dari beberapa bidang kajian keilmuan guna memecahkan berbagai fenomena sosial yang ada dalam masyarakat. 

Dipandu oleh Rizky Alida sebagai MC, serta Dr. Wiwiek Afifah selaku Moderator, Sylection pada tahun ini menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri diantaranya Dr. Ajar Pradika Ananta Tur, S.S., M.A. dari Universitas Ahmad Dahlan, Dr. Nurul Jamilah Bt. Rosly dari International Islam University Malaysia, Professor Zhou Huiguan dari Nanjing Normal University, China, Dr. Heba Ahmed Awad Goda dari Arab Open University, Egypt, dan Dwi Santoso, Ph.D. dari Universiti Muhammadiyah Malaysia. 

Turut hadir dalam acara ini Rusydi Umar, S.T., M.T., Ph.D. selaku Wakil Rektor Bidang Akademik UAD, Keynote Speakers, representasi co-hosts, dan para presenters. 

Hubungi Kami

Kampus 4
Jalan Ahmad Yani, Kragilan, Tamanan, Banguntapan, Bantul Yogyakarta 55166
Telepon: (0274) 563515, 511830, 379418, 371120 Ext. –
Faximille: 0274-564604
Email: fsbk@uad.ac.id

Lokasi Kami

Temukan Kami

  • Instagram : @fsbk_uad
  • youtube : FSBK UAD Fakultas Satra, Budaya, dan Komunikasi
  • Tik Tok : @fsbk_uad

Daftar di UAD dan kembangkan potensimu dengan banyak program yang bisa dipilih untuk calon mahasiswa

Informasi PMB
Universitas Ahmad Dahlan

Telp. (0274) 563515
Hotline PMB
S1 – 0853-8500-1960
S2 – 0878-3827-1960

© 2023 Fakultas Sastra, Budaya dan Komunikasi | Universitas Ahmad Dahlan | Perguruan Tinggi Muhammadiyah