Congratulations! UAD’s Indonesian Literature Department Receives KSKI-MBKM and KMMI Grant from Kemendikbud

English version

FSBK—UAD’s Indonesian Literature Department Receives KSKI-MBKM (Kerja Sama Kurikulum dan Implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka) grant fund and KMMI  (Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia) Grant from Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) 2021.

The Head of Indonesian Literature Department, Intan Rawit Sapanti, M.A, said that the grant that they got is KSKI-MBKM and KMMI grant.

“Yes, so there is KSKI-MBKM and KMMI grant that we got from Kemendikbud,” said Mrs. Intan in Wednesday, June 30, 2021 by WhatsApp.

Intan Rawit Sapanti, M.A explain that Indonesian Literature Department requested to design 3 program of Kampus Merdeka Belajar with KSKI-MBKM grant that they received.

“We received KSKI-MBKM grant to develop the Kampus Merdeka Belajar curriculum with its 9 pillars. So from the grant funds, we were asked to design 3 programs, that is a research program, an internship program, and the last one is a village development program. Later we will colaborate with partners that we have planned,” she said.

Intan Rawit Sapanti, M.A explained again the 3 programs that planned  to utilize the KSKI-MBKM grant funds.

“For the research, at the NTB Language Office with a research entitled ‘Documentation of Sasak Indigenous Oral Literature’. Meanwhile, the internship program is in the Yogyakarta Language Center with a scheme for learning Indonesian language for foreign students. And the last is village development. Later we will develop a village that can be followed by students. So next time, the students can take part in the 3 programs that the results of it  will be converted into Indonesian Literature Deparment curriculum,” she said.

Furthermore, Intan Rawit Sapanti, M.A explained, the KSKI-MBKM grant funds amount 65 million. While the KMMI grant funds amount 80 million. With these funds, in the KMMI grant, UAD’s Indonesian Literature Department was asked to make courses whose courses were completely new and had not been included in the previous Indonesian Literature Department curriculum before.

“The KSKI-MBKM grant fund is 65 million. While the KMMI grant funds amounted to 80 million. In KMMI, we were asked to make courses whose courses were completely new and had not been included in the previous study program curriculum. Well, this course will be directly related to industry. We collaborate with partners, and here our partner is Dini Media Advertising. There we will learn directly with copywriting experts, how to write good ad scripts,” she said.

The program is designed in E-learning with 14 meetings, with half theory from lecturers and half hands-on practice with experts.

“Later on, the program is designed in E-learning with 14 meetings, with half theory from lecturers and half practicing directly with experts. We hope that students (who take part) have real experience and expand their networking,” said Intan Rawit Sapanti, M.A.

Versi Indonesia: https://fsbk.uad.ac.id/selamat-prodi-sastra-indonesia-uad-mendapat-hibah-kski-mbkm-dan-hibah-kmmi-dari-kemendikbud/

#weareuad
#universitasahmaddahlan
#uadjogja
#muhammadiyah

#ilkomuad

#sasindouad

#sasinguad

Selamat! Prodi Sastra Indonesia UAD Mendapat Hibah KSKI-MBKM dan Hibah KMMI dari Kemendikbud

Versi Indonesia

FSBK—Prodi Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mendapat dana hibah KSKI-MBKM (Kerja Sama Kurikulum dan Implementasi Merdeka Belajar-Kampus Merdeka) dan hibah KMMI (Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) 2021.

Kaprodi Sastra Indonesia UAD, lntan Rawit Sapanti, M.A, mengatakan, hibah yang didapat adalah hibah KSKI-MBKM dan hibah KMMI.

“Iya, jadi yang kami dapat ada hibah KSKI-MBKM dan hibah KMMI dari Kemendikbud,” ungkapnya pada Rabu, 30 Juni 2021 melalui WhatsApp.

Intan Rawit Sapanti, M.A menjelaskan, dengan hibah KSKI-MBKM, prodi Sastra Indonesia UAD diminta merancang 3 program Kampus Merdeka Belajar.

“Kami mendapat hibah KSKI-MBKM untuk pengembangan kurikulum Kampus Merdeka Belajar dengan 9 pilarnya. Jadi dari dana hibah tersebut, kami diminta merancang 3 program, yaitu program riset, program magang, dan yang terakhir adalah program pengembangan desa. Nantinya kami bekerja sama dengan mitra yang kami telah rencanakan,” katanya.

Intan Rawit Sapanti, M.A kembali menjelaskan 3 program yang direncanakan dalam upaya pemanfaatan dana hibah KSKI-MBKM.

“Untuk riset, di Kantor Bahasa NTB dengan riset yang bertajuk ‘Pendokumentasian Sastra Lisan Suku Adat Sasak’. Sedangkan program magang, di Balai Bahasa Yogyakarta dengan skema untuk pembalajaran bahasa Indonesia bagi mahasiswa asing. Dan yang terakhir adalah pengembangan desa. Nantinya, kami akan melakukan pengembangan desa yang bisa diikuti para mahasiswa. Jadi nanti para mahasiswa bisa mengikuti 3 program tersebut yang hasilnya dikonversi ke dalam kurikulum prodi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Intan Rawit Sapanti, M.A menerangkan, dana hibah KSKI-MBKM tersebut sebesar 65 juta. Sedangkan dana hibah KMMI sebesar 80 juta. Dengan dana tersebut, dalam hibah KMMI, Prodi Sastra Indonesia UAD diminta untuk membuat cours yang matakuliah itu salama sekali baru dan belum ada di kurikulum prodi sebelumnya.

“Dana hibah KSKI-MBKM tersebut sebesar 65 juta. Sedangkan dana hibah KMMI sebesar 80 juta. Dalam KMMI, kami diminta untuk membuat cours yang di mana matakuliah tersebut baru dan belum ada di kurikulum prodi sebelumnya. Nah, matakuliah ini nantinya langsung berkaitan dengan industri. Kami menggandeng mitra, dan di sini mitra kami adalah Dini Media Advertising. Di sana kita akan belajar langsung dengan pakar copywriting, bagaimana menulis naskah iklan dengan baik,” katanya.

Program tersebut dirancang di dalam E-learning dengan 14 pertemuan, dengan setengah teori dari dosen dan setengah praktik langsung bersama pakar.

“Nantinya, Program tersebut dirancang di dalam E-learning dengan 14 pertemuan, dengan setengah teori dari dosen dan setenganya praktik langsung bersama pakar. Kami harapkan mahasiswa (yang mengikuti) punya pengalaman yang nyata dan memperluas networking,” kata Intan Rawit Sapanti, M.A.

English version: https://fsbk.uad.ac.id/congratulations-uads-indonesian-literature-department-receives-kski-mbkm-and-kmmi-grant-from-kemendikbud-english-version/

 

#weareuad
#universitasahmaddahlan
#uadjogja
#muhammadiyah
#sasing
#sasindo
#ilkom

Gandeng Perhumas Indonesia, Ilmu Komunikasi UAD Hadirkan BPP Perhumas dan Jurnalis MNC Media dalam Communication Future Job Vol. 1

FSBK—Adakan webinar Communication Future Job Vol. 1, Ilmu Komunikasi UAD bersama Perhumas Indonesia hadirkan BPP Perhumas Indonesia,  Rizky C Saragih, S. Ikom, dan Jurnalis/Reporter MNC Media, Candra Irawan, S. Ikom, pada Sabtu, 26 Juni 2021.

Dalam acara yang bertajuk “How to Start?” tersebut, Candra Irawan, S. Ikom berbagi cara menghadapi situasi kerja.

“Persaingan. Cara kita meng-upgrade diri dan lebih  bersaing dengan banyak orang yang lebih banyak ilmunya,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, menjadi seorang Public Relations dituntut untuk mengenal dan bernegosiasi dengan media, dan itu yang menjadi tantangan Rizky C Saragih, S. Ikom pada awal merintis karir sebagai Public Relations.

“Tantangan waktu itu (awal-awal kerja) dealing/lobi dengan media ketika saya membawa client saya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Rizky C Saragih, S. Ikom mengungkapkan, saat ini, teknologi semakin berkembang. Memudahkan siapa pun berbicara. Ia pun menuturkan, saat ini, siapa yang berani berbicara di TikTok dan Instagram? Semua berani. Lebih parahnya, ia mengungkapkan, saat ini, banyak Public Relations yang bukan lulusan komunikasi (S. Ikom).

“Zaman saya dan Mas Candra berbeda. Sekarang, teknologi berkembang. Siapa yang berani ngomong di TikTok, Instagram? Semua berani. Pun, lainnya adalah ketika orang yang bukan latar  belakang pendidikannya komunikasi. Pun, sekarang banyak Public Relations (PR) yang latar belakangnya bukan lulusan S. Ikom,” tandasnya.

Rizky C Saragih, S. Ikom, sebagai praktisi PR pun ia menerangkan, saat ini, lulusan kedokteran bisa menjadi PR, tetapi lulusan komunikasi, tidak bisa menjadi dokter.

“Sekarang, lulusan kedokteran bisa jadi PR, tapi anak komunikasi enggak bisa jadi dokter,” katanya.

Di pihak lain, dalam ruang yang sama, Candra Irawan, S. Ikom menceritakan, ia harus menunggu 3 bulan untuk bisa live report di tempat ia bekerja. Ia pun menerangkan, saat ini, tantangannya adalah menyesuaikan perkembangan zaman. Anak zaman sekarang, digampangkan dengan teknologi, katanya.

“Zamanku untuk bisa live report di TV nunggu 3 bulan. Kita dilihat dulu penampilan, pembawaan. Pantas enggak ditampilin. Beda anak sekarang. Juniorku baru beberapa minggu udah tampil. Tantangannya, ya, bagaimana  kita menyesuaikan perkembangan zaman. Karena bener-bener, anak zaman sekarang digampangkan dengan teknologi,” ungkapnya.

Acara yang dipandu Muhammad Sholehin tersebut digelar di ruang virtual Zoom, dan dihadiri 146 peserta dari berbagai kalangan.

 

#weareuad
#universitasahmaddahlan
#uadjogja
#muhammadiyah

Syawalan, Sivitas Akademik Fakultas Sastra, Budaya dan Komunikasi Adakan Pengajian Secara Daring

FSBK—Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan syawalan pada Sabtu, 5 Juni 2021 secara daring. Syawalan ini merupakan rangkaian pengajian rutin bulanan di lingkup fakultas.

Kegiatan ini diikuti oleh dosen dan karyawan di lingkup FSBK UAD. Tausiyah dalam kajian syawalan ini disampaikan oleh Ustadz Fathurrahman Kamal, Lc., M.S.I., Anggota BPH Universitas Ahmad Dahlan dan juga Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Ustadz Fathurrahman Kamal, Lc., M.S.I.  mengatakan, ada sebuah tradisi dari kebudayaan Melayu ketika Idulfitri, yakni dikaitkan dengan meminta maaf.

“Ada sebuah tradisi yang menarik di negeri kita, yaitu kebudayaan Melayu. Sebuah suasana Idulfitri dikaitkan dengan budaya meminta maaf atau biasa disebut dengan ikrar syawalan. Ikrar syawalan itu berisi tentang saling meminta dan memberi maaf. Hal itu menjadi sebuah tradisi yang positif dan bisa semakin merekatkan ukhuwah diantara kita.”

“Mudah-mudahan Ramadan ini menyisakan makna dalam kehidupan kita, terutama semoga FSBK dapat menginspirasi agar benar-benar menjadi fakultas yang imanan wahtisaban, sehingga orang-orang dapat menyaksikan bagaimana iman dapat diimplementasikan dan mengharapkan pahala puasa dari Allah  subhanahu wa ta’ala,” tutup Ustadz Fathurrahman Kamal, Lc., M.S.I.

Salah satu peserta pengajian, Lungguh Ariang Bangga, S.Pd., M.App.Ling, juga sebagai dosen Sastra Inggris, mendapat kesan yang menarik.

“Kegiatan kajian ini dapat menambah input untuk bisa seimbang antara kewajiban akademik, profesional, dan spiritualitas. Agar semua yang kita lakukan kongkrit dengan dijiwai nilai-nilai Islam,” tutur Lungguh Ariang Bangga, S.Pd., M.App.Ling.

#weareuad
#universitasahmaddahlan
#uadjogja
#muhammadiyah

Bukan Main! Mahasiswa FSBK Masuk Nominasi Penyunting Gambar Terbaik di Festival Film Lampung

FSBK— Ahmad Wildan, namanya masuk Nominasi Penyunting Gambar Terbaik di Festival Film Lampung pada Sabtu, 5 Juni 2021.

Ahmad Wildan merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2016. Ia berhasil masuk Nominasi Penyunting Gambar Terbaik di Festival Film Lampung setelah bekerja sama dengan sutradara Stefanus Cancan melalui film Angpao.

Dalam wawancara pada Selasa, 6 Juni 2021, Ahmad Wildan menjelaskan proses penyuntingan yang ia lakukan.

“Penyuntingan dari film Angpao kemarin itu lebih ke gaya penyuntingan yang ringan, karena memang film ini secara cerita tidak berat dan juga dimainkan oleh anak. Dan setelah berdiskusi dengan sutradara film ini, akhirnya kami memakai metode montage pada pembukaan film agar terkesan ramai dan meriah, atau jump cut pada scene Michel kaget pas di kamar mandi dengan maksud agar penonton juga gelisah seperti yang dirasakan Michel. Dan saya juga memakai ritme pemotongan gambar yang dinamis,” katanya.

Dalam proses menemukan gaya penyuntingan tersebut, Ahmad Wildan memerlukan 1 minggu, serta proses ide pembuatan film keseluruhan memakan waktu 2 bulan.

“Kalau untuk penyuntingan, saya menemukan bentuk gaya penyuntingan selama 1 minggu bersama sutradara saya, Stefanus Cancan. Sedangkan ide pembuatan film cukup memakan waktu sekitar 2 bulan lebih,” ungkapnya.

Menutup wawancara, Ahmad Wildan memberi pesan kepada anak muda yang gemar di bidang penyuntingan gambar.

“Masukan saya lebih semangat lagi dalam belajar. Apalagi sudah minat dan ditambah semangat. Semoga ilmunya semakin melekat,” tuturnya.

 

#weareuad
#universitasahmaddahlan
#uadjogja
#muhammadiyah

Menanti Trobosan Pengurus BEM FSBK yang Baru

FSBK—BEM FSBK berganti kepengurusan.  M. Ilham Fajri H, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2018, berpasangan dengan Eva Listiani, mahasiswa Sastra Inggris angkatan 2018, terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur FSBK 2021/2022, meggantikan pasangan kepungurusan sebelumnya dan mengalahkan kandidat lain, setelah dilaksanakan pemungutan suara secara daring oleh KPU FSBK pada 27 Mei 2021.

Dalam wawancara pada 30 Mei 2021, M. Ilham Fajri H menuturkan, meski di tengah pandemi seperti sekarang, BEM FSBK akan tetap menjalankan visi misi yang telah ditetapkan. Selain itu, M. Ilham Fajri H juga menerangkan, BEM FSBK akan menjadi rumah kolaborasi para mahasiswa.

“Arah BEM FSBK ke depan insyaallah akan kita sesuaikan dengan situasi yang sekarang. Situasi yang mengharuskan kita hidup berdampingan dengan Covid-19. Sesuai dengan visi dan misi yang telah kita buat , maka BEM FSBK ke depannya juga akan menjadi rumah kolaborasi dalam pengembangan sumber daya mahasiswa FSBK baik dalam hal karakter, kreatifitas, prestasi, maupun profesionalitas,” ungkap M. Ilham Fajri H.

Selaku Gubernur FSBK, M. Ilham Fajri H optimis bahwa program yang telah dibuat akan tetap berjalan di tengah pandemi, dengan memanfaatkan berbagai teknologi.

“Program BEM FSBK akan tetap berjalan. Kondisi pandemi seperti sekarang ini, insyaallah tidak menjadi kendala besar bagi kami untuk tetap melaksanakan program BEM FSBK yang telah disepakati. Teknologi semakin canggih. Banyak cara untuk melaksanakan program BEM FSBK di tengah pandemi seperti sekarang, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,” katanya.

M. Ilham Fajri H juga menjelaskan, BEM FSBK yang dipimpinnya diharapkan bisa menyatukan segala elemen FSBK, dan itu akan menjadi output kepungurusan yang dipimpinnya.

Output dari BEM FSBK diharapkan dapat menyatukan seluruh element dari KBM FSBK dan bergerak bersama ormawa FSBK lainnya, serta sebagai wadah dalam pengembangan bakat serta prestasi KBM FSBK,” kata M. Ilham Fajri H menutup wawancara.

 

Hubungi Kami

Kampus 4
Jalan Ahmad Yani, Kragilan, Tamanan, Banguntapan, Bantul Yogyakarta 55166
Telepon: (0274) 563515, 511830, 379418, 371120 Ext. –
Faximille: 0274-564604
Email: fsbk@uad.ac.id

Lokasi Kami

Temukan Kami

  • Instagram : @fsbk_uad
  • youtube : FSBK UAD Fakultas Satra, Budaya, dan Komunikasi
  • Tik Tok : @fsbk_uad

Daftar di UAD dan kembangkan potensimu dengan banyak program yang bisa dipilih untuk calon mahasiswa

Informasi PMB
Universitas Ahmad Dahlan

Telp. (0274) 563515
Hotline PMB
S1 – 0853-8500-1960
S2 – 0878-3827-1960

© 2023 Fakultas Sastra, Budaya dan Komunikasi | Universitas Ahmad Dahlan | Perguruan Tinggi Muhammadiyah