Ilmu Komunikasi UAD Gelar Kuliah Umum Kehumasan
YOGYAKARTA – Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Kuliah Umum pada Sabtu, 1 April 2023. Bertempat di Ruang Amphitarium Kampus 4 UAD, kuliah ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD dari berbagai tahun angkatan.
Kecerdasan buatan saat ini tengah menjadi hal yang hangat diperbincangkan masyarakat Indonesia di jagat maya. Mengangkat tema “Langkah Humas dalam Menghadapi Perkembangan Kecerdasan Buatan”, acara ini menghadirkan Esty Nadya Rafyanti dan Dr. Diah Ajeng Purwani, S.Sos., M.Si., sebagai pemateri.
Mengisi sesi pertama, Esty selaku Analis Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia (RI) menyampaikan materi terkait dengan peran Public Relations (PR) dengan hadirnya Artificiall Intelligence. “Manusia kalau dihadapkan dengan banyak data biasanya pusing. AI semakin banyak data dia akan semakin pintar. Cara kerjanya bisa memecahkan masalah dan nantinya mereka ngasih solusi sama problem kita,” tuturnya.
Menurut Esty, AI kini tampaknya berperan cukup penting dalam dunia Public Relations (PR) karena kemampuannya yang beragam pada berbagai bidang komunikasi, seperti analisis data dan social listening. Maka, PR atau Humas saat ini harus pintar dalam memanfaatkan teknologi yang ada supaya perannya tidak lantas diambil alih begitu saja oleh kecanggihan teknologi. Salah satu caranya adalah dengan mengasah kemampuan dalam mengolah data yang telah disediakan oleh AI ke dalam strategi hingga aksi nyata.
Pada sesi dua, Diah selaku Dosen UIN Sunan Kalijaga sekaligus penulis buku Cyber Public Relations menyampaikan materi terkait penggunaan AI dan kaitannya dengan peran seorang Humas di era society 5.0. Diah menjelaskan bahwa kehadiran AI sangatlah berguna di era kecepatan informasi seperti saat ini, tetapi kehadirannya akan membutuhkan jenis kemampuan baru di bidang kehumasan. “Contoh nyatanya adalah kemampuan analisis data dan keahlian dalam hal user experience,” tandasnya.
Keberadaan kecerdasan buatan merupakan sebuah tanda dari semakin majunya zaman. Berbekal segala fitur yang canggih, kehadiran kecerdasan buatan terbukti dapat memperingan pekerjaan manusia, hingga digadang-gadang dapat menggantikan peran manusia di masa yang akan datang. Namun penting digaris bawahi bahwa manusia (dalam hal ini Humas) mempunyai peran yang lebih penting, yakni sebagai interpreter dari data yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan.