Pelepasan Wisudawan dan Wisudawati Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan Periode Oktober 2022

Prosesi Pelepasan Wisudawan dan Wisudawati Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan Periode Oktober 2022. Foto: Humas FSBK

YOGYAKARTA – Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan telah melangsungkan Pelepasan Wisudawan dan Wisudawati Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan Periode Oktober pada Selasa, 25 Oktober 2022. Bertempat di gedung Islamic Center, acara ini berlangsung secara khidmat dan dihadiri secara langsung oleh para wisudawan dan wisudawati.

Pada periode ini, Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi melepas total 191 wisudawan dan wisudawati dengan rincian: Program Studi Sastra Inggris sejumlah 75 mahasiswa, Program Studi Ilmu Komunikasi sejumlah 107 mahasiswa, dan Program Studi Sastra Indonesia sejumlah 9 mahasiswa. 

Kehidupan setelah lulus tentu akan sangat berbeda dengan kehidupan selama perkuliahan. Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi menyampaikan ucapan selamat serta harapannya kepada wisudawan dan wisudawati. 

“Manfaatkan pengetahuan dan pengalaman yang Anda dapatkan secara maksimal,” tutur Wajiran, S.S., M.A., Ph.D.

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan mahasiswa FSBK, Rahma Cahyaningrum turut menyampaikan bahwa momen pelepasan wisudawan dan wisudawati ini bukanlah sebuah akhir, melainkan sebuah awal dari perjuangan yang sesungguhnya. 

“Kami memohon do’a restu Bapak dan Ibu karena perjuangan kami masih panjang sehingga perjalanan ini masih harus dilanjutkan,” tutur Rahma. 

Tak lupa, FSBK juga menghadirkan Ristiningsih sebagai perwakilan orang tua dari wisudawan dan wisudawati periode Oktober 2022 untuk menyampaikan pidato dalam acara ini yang mana Ristiningsih menyampaikan ucapan terima kasih kepada para dosen yang telah mencurahkan ilmu pengetahuan kepada putra-putrinya sehingga dapat menyelesaikan studi dengan baik. 

Kami ucapkan selamat kepada wisudawan dan wisudawati yang telah lulus dengan baik dan meraih prestasi gemilang, serta terpilih untuk mewakili program studinya masing-masing. Tak lupa, kami ucapkan pula selamat kepada para wisudawan dan wisudawati Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi periode Oktober 2022. 

Pelaksanaan Seminar Nasional Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi

Pelaksanaan Seminar Nasional FSBK di Amphitarium Kampus 4 UAD. Foto: Humas FBSK

YOGYAKARTA – Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan menyelenggarakan Seminar Nasional pada Selasa, 18 Oktober 2022. Bertempat di Amphitarium Kampus 4 UAD, acara ini menghadirkan Prof. Dr. Widodo Muktiyo, M.Com., Ir Ahmad Syauqi Soeratno, M.M., dan drg. Hj. Hanum Salsabiela Rais, M.B.A. sebagai pembicara. 

Seminar ini berlangsung sangat meriah dan interaktif, dibuktikan dengan terisi penuhnya ruangan dan antusiasme mahasiswa FSBK pada saat pembicara memaparkan materi. Mengusung tema “Menumbuhkan Budaya Literasi Pemuda di Era Society 5.0”, masing-masing pemateri menyampaikan materi yang sangat menarik. 

Mengingat pemahaman akan literasi digital saat ini sangatlah penting, pembicara pertama yakni Prof. Dr. Widodo Muktiyo, M.Com. selaku Staff Ahli Menteri Kominfo RI menyampaikan materi terkait “Penyiapan Masyarakat Digital Indonesia 2045”. Dalam presentasinya, Widodo tak henti-hentinya mengatakan bahwa generasi saat ini akan memegang peranan penting bagi kemajuan Indonesia di tahun 2045 dan seterusnya. Demi mempersiapkan hal tersebut, pemerintah kini sedang gencar-gencarnya menggaet mahasiswa untuk dapat menempuh pendidikan yang lebih efisien melalui program-program terbaru andalan pemerintah. Kuncinya, mahasiswa harus lebih proaktif dalam mencari informasi terkait program-program tersebut baik melalui laman-laman yang dapat diakses secara mandiri maupun melalui pihak kampus sebagai fasilitator.

Selanjutnya Ir Ahmad Syauqi Soeratno, M.M. selaku Wakil Ketua MEK PP. Muhammadiyah menyampaikan materi terkait “Leadership in Global Disruptive Era: An Organizational Perspective”. Perubahan global saat ini berlangsung sangat cepat dan masyarakat khususnya mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus mampu memiliki skil kepemimpinan yang adaptif dan kolaboratif. Menurut Syauqi, saat ini literasi atau membaca saja tidak cukup melainkan pemahaman akan apa yang dibaca tersebut yang dapat menghantarkan mahasiswa untuk lebih memahami perihal kepemimpinan. 

Literasi bukan hanya berarti membaca tulisan semata, melainkan juga dapat diartikan membaca keadaan. Ada banyak skil yang dapat dipersiapkan seorang pemimpin dalam menghadapi zaman ini, seperti mindset yang luas, kemampuan komunikasi yang baik, kreativitas dan inisiatif yang tinggi, kemampuan untuk mengambil resiko, hingga keinginan untuk terus belajar. 

“Kalau Anda gak belajar, Anda left behind,” tutur Syauqi dalam presentasinya. 

Materi terakhir terkait “Peran Wanita dan Zaman Literasi Digital” disampaikan oleh drg. Hj. Hanum Salsabiela Rais, M.B.A. sebagai anggota DPRD DIY dan Penulis Novel Best Seller. Dalam presentasinya, Hanum memberikan gambaran terkait peran mahasiswa khususnya wanita dalam mempersiapkan diri menuju Indonesia Emas di tahun 2045. Menurut Hanun, ada tiga hal yang harus dipersiapkan dalam menghadapi perubahan di dunia, yakni karakter berupa moral, integritas, dan kinerja; melek akan literasi berupa melek terhadap teknologi, informasi, hingga finansial; serta kompetensi berupa kemampuan yang dapat membedakan pribadi yang satu dengan yang lainnya. 

Meskipun zaman ini identik dengan kompetisi, Hanum menyampaikan bahwa masyarakat masih perlu berkolaborasi dalam membangun negeri. Tak lupa, Hanum menutup presentasinya dengan harapannya bagi mahasiswa FSBK yang hadir dalam acara seminar ini. 

“Saya harapkan adek-adek mulailah tidak hanya menulis dan membaca tetapi juga mengarang. Menumbuhkan imajinasi dan cita cita,” tutur Hanum menutup presentasi. 

Sebagai penutup, Syauqi menyampaikan bahwa pada dasarnya, mahasiswa sebagai generasi emas merupakan pemimpin yang dapat kita harapkan untuk memajukan bangsa Indonesia. Maka dari itu, sangat penting bagi mahasiswa untuk dapat memiliki cita-cita yang besar, meningkatkan skil, serta kemampuan literasi digital pada zaman ini. 

Pelaksanaan Stadium General Mahasiswa Baru Tahun 2022 Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi

Stadium General Mahasiswa Baru FSBK Tahun 2022/2023 bersama Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. Foto: Humas FSBK

YOGYAKARTA – Selang 2 pekan setelah pelaksanakan kegiatan Pekan Perkenalan Kampus (P2K), mahasiswa-mahasiswi baru Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi tahun 2022 mengikuti kegiatan “Stadium General” yang diadakan oleh Fakultas pada hari Senin, 3 Oktober 2022. Kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Islamic Center Kampus 4 UAD ini bertujuan untuk memberikan bekal nilai-nilai perjuangan kepada mahasiswa-mahasiswi agar memiliki semangat juang yang tinggi dalam menjalani masa perkuliahan.

Stadium General yang mengusung tema “Membangun Insan FSBK Yang Unggul dan Berkarakter” ini berlangsung sangat khidmat dan penuh semangat. Materi yang disampaikan oleh Wakil Rektor UAD Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, bapak Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. sangat menginspirasi mahasiswa baru yang mana beliau berbagi sedikit cerita mengenai perjalanan hidup beliau dan menyampaikan nilai-nilai perjuangan yang beliau sudah alami sendiri.

Banyak hal yang dapat diambil sebagai pelajaran dari apa yang beliau sampaikan, salah satunya adalah mengenai perjuangan, bahwasannya hidup ini patut untuk diperjuangkan, jangan pernah takut mencoba, jika kita berani memilih untuk mencoba akan ada 2 kemungkinan yang terjadi, yaitu menjadi berhasil dan menjadi gagal, tetapi jika kita tidak berani memilih untuk mencoba, kita sudah menjadi gagal.

Pancasila, Generasi Muda, dan Mahasiswa Sebagai Masa Depan Bangsa

Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara memiliki fungsi kedudukan sebagai kaidah negara yang fundamental atau mendasar. Selain menjadi cita-cita dan tujuan bangsa, keberadaan Pancasila memeran peranan penting sebagai pedoman dalam setiap aktivitas di berbagai bidang masyarakat Indonesia. Hal ini membuat Pancasila bersifat fleksibel dan dapat mengikuti perkembangan zaman. 

Bangsa Indonesia senantiasa merayakan Hari Kesaktian Pancasila pada tanggal 01 Oktober setiap tahunnya. Memperingati Hari Kesaktian Pancasila dilakukan sebagai upaya untuk mengenang kembali sejarah dalam mempertahankan ideologi bangsa, termasuk penghormatan terhadap jasa para Pahlawan Revolusi yang gugur dalam peristiwa Gerakan 30 September atau lebih dikenal dengan sebutan G30S/PKI. Perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan ideologi bangsa tentunya harus terus berlanjut pada generasi berikutnya karena sejatinya mempertahankan ideologi bangsa merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia.

Mempertahankan Pancasila berarti mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan mengganti Pancasila berarti mengancam keberadaan negara Indonesia. Oleh karena itu, Generasi muda sebagai Agent of Change berperan penting dalam menjaga dan mengimplementasikan seluruh nilai-nilai yang terdapat dalam pancasila, baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan bermasyarakat. 

Generasi muda dapat disebut sebagai sebagai armada dalam kemajuan bangsa. Peran generasi muda sangat penting dalam mengisi pembangunan dan mempertahankan ideologi dan kemerdekaan bangsa. Sebagai generasi muda, mahasiswa merupakan insan akademis yang harus memiliki pemikiran yang kritis, karakter yang kuat, kepribadian tinggi, semangat nasionalisme, berjiwa saing, dan mampu memahami pengetahuan dan teknologi sehingga dapat mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dengan baik. 

Dalam upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia, mahasiswa harus mampu menunjukkan peran yang positif sebagai pemuda yang memiliki tanggung jawab moral untuk kejayaan bangsa pada masa depan. Mahasiswa sebagai garda terdepan dalam proses perjuangan, pembaharuan dan pembangunan bangsa, diharapkan mampu mempertahankan dan mengisi kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia selama ini. Mahasiswa harus bersungguh-sungguh memanfaatkan kesempatan untuk menempa diri, terlebih bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu di perguruan tinggi agar dapat menjadi pribadi-pribadi yang memiliki kematangan intelektual, kreatif, percaya diri, inovatif, dan memiliki kesetiakawanan sosial dan semangat pengabdian terhadap masyarakat, bangsa dan negara yang tinggi.

Yusuf Bastiar, Mahasiswa Sastra Indonesia Berhasil Meraih Juara 1 dalam Lomba Menulis Esai Nasional

Yusuf Bastiar, Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia FSBK Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Foto: Istimewa

Mahasiswa Sastra Indonesia Angkatan 2019, Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan, Yusuf Bastiar meraih Juara 1 dalam Lomba Menulis Esai Nasional. Tulisan Yusuf yang berjudul “Spiritualitas dan Etika Ilmu Pengetahuan dalam Konflik Agraria Desa Wadas” berhasil memikat perhatian dewan juri hingga menggiringnya menempati juara pertama. 

Lomba yang bertajuk “Membaca Soedjatmoko” ini digagas oleh Asia Justice and Rights (AJAR) dan Future Indonesia yang merupakan bagian dari rangkaian program yang dilaksanakan bertepatan dengan peringatan hari jadi Soedjatmoko yang ke-100.  Lomba esai tersebut mengusung tema pemikiran-pemikiran Soedjatmoko dan skenario untuk Indonesia di masa depan. Lebih lanjut, lomba ini dibagi menjadi lima sub-tema yakni keberagaman, pendidikan dan teknologi, agama dan ilmu pengetahuan, pembangunan berkelanjutan, serta media dan informasi. 

“Pada tanggal 10 Agustus diumumkan bahwa nama saya masuk dalam 10 besar kategori mahasiswa yang lolos. Kemudian 10 besar itu dinilai lagi oleh dewan juri. Dan akhirnya pada 10 September saya dapat kabar bahwa dari 10 besar itu, nama saya disebut sebagai juara 1 lomba menulis esai nasional kategori mahasiswa,” jelas Yusuf.

Dalam tulisannya, Yusuf mengelaborasikan pemikiran-pemikiran Soedjatmoko yang sejak dulu sudah memberi peringatan bahwa dalam pembangunan nasional Indonesia, negara kita perlu menggabungkan etika spiritualitas dan ilmu pengetahuan.  

Telah menjadi rahasia umum bahwa Desa Wadas ini merupakan cerminan dari konflik struktural dan tidak imbang antara warga masyarakat Wadas dengan pemerintah. “Konflik Desa Wadas dipilih karena sangat relevan dengan apa yang dikatakan oleh Soedjatmoko. Warga Wadas yang mayoritas muslim, melalui nilai-nilai keislaman, melalui etika spiritual, penambangan yang dilakukan disana hanya mengedepankan ilmu pengetahuan dimana pihak pemerintah selalu beralasan mengenai Analisis Dampak Lingkungan, dokumen-dokumen akademik, tetapi menanggalkan etika spiritual,” jelas Yusuf.

Selanjutnya, Yusuf menuturkan bahwa dalam pembangunan apapun, ilmu pengetahuan seharusnya dapat melibatkan etika spiritualitas dalam membuat satu penimbangan khusus. “Ini perlu ditimbang lagi karena sangat penting supaya pembangunan kita tidak hanya asal “membangun”, supaya pembangunan kita mengedepankan etika spiritual dan etika ilmu pengetahuan,” tambahnya. 

Dalam menulis esai tersebut, ia mengaku tidak menemukan kendala yang berarti. Sebab, konflik agraria di Desa Wadas yang telah ia amati sejak lama memudahkan dirinya untuk mengelaborasi tulisannya dengan pemikiran Soedjatmoko. Dalam wawancara bersama Humas FSBK, Yusuf menuturkan ulang perkataan Soedjatmoko “Jikalau pembangunan hanya mengedepankan pengetahuan dan menanggalkan etika spiritualitas, maka yang ada hanya kekerasan, penindasan, perampasan, bahkan hal-hal yang  dapat membuat trauma bagi warga.” Dan itulah yang saat ini dialami oleh warga Wadas.

Selain topik yang sudah cukup dikuasai, sering menulis di Persma POROS juga sangat membantu Yusuf dalam proses menulis esai. “Saya nulis sehari selesai. Selanjutnya, saya benahi hal-hal rancu dan argumentasi yang masih kurang logis,” jelasnya.

“Saya merasa senang ketika tulisan saya meraih Juara 1 apalagi dengan total hadiah yang besar, 10 juta. Jadi saya bisa menyenangkan hati mamakku karena beberapa bulan lalu bapakku mangkat ke surga,” tambahnya.

Prestasi gemilang Yusuf ini tak serta merta membuatnya terus menerus berbangga diri karena ia meyakini bahwa ilmu pengetahuan itu sifatnya berkembang. “Saya merasa ini bukan suatu prestasi yang harus selalu saya bangga-banggakan. Saya mesti evaluasi, belajar lagi belajar lagi supaya saya bisa berkembang. Saya akan selalu mengembangkan ilmu pengetahuanku, membaca buku, lalu pengetahuan yang saya dapat saya ikat dengan tulisan,” tutup Yusuf.

Daftar Dosen Pembimbing Akademik dan Pembagian Kelas Mahasiswa Baru Angkatan 2022

YOGYAKARTA – Tahun ajaran baru bagi mahasiswa baru merupakan masa-masa penting dalam proses pengenalan terhadap dosen, kelas, hingga mata kuliah. Berikut kami sampaikan beberapa informasi terkait dengan Dosen Pembimbing Akademik dan Pembagian Kelas Mahasiswa Baru Angkatan 2022. 

Dosen merupakan pendidik profesional yang memiliki tugas utama untuk mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kegiatan tri dharma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian. Lebih lanjut, dalam perkuliahan dikenal adanya Dosen Pembimbing Akademik. Dosen Pembimbing Akademik (Dosen PA) merupakan pembimbing dari segala aktivitas akademik yang mahasiswa programkan di perguruan tinggi. Dalam arti lain, Dosen PA merupakan dosen yang paling banyak berinteraksi dengan mahasiswa bimbingannya. Untuk itu, seringkali mahasiswa diharuskan untuk mengkonsultasikan mata kuliah yang akan diambil pada PA masing-masing. Selain itu, mahasiswa juga perlu melaporkan hasil studi setiap semester kepada PA guna menjadi bahan pertimbangan pengambilan mata kuliah di semester berikutnya. Bimbingan akademik ini dilakukan sebagai upaya untuk memantau perkembangan mahasiswa khususnya yang menyangkut kemajuan studinya, dan memberi gambaran adanya keadaan bahaya dan juga mendeteksi mahasiswa yang bermasalah.

Selain mengetahui Dosen Pembimbing Akademik, sebelum memulai perkuliahan, mahasiswa baru juga perlu mengetahui pembagian kelas masing-masing. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menghindari adanya salah masuk kelas, kehadiran yang tidak tercatat, dan masih banyak lagi hal lainnya. 

Berkaitan dengan beberapa hal diatas, berikut kami lampirkan data Dosen Pembimbing Akademik dan Pembagian Kelas Mahasiswa Baru Angkatan 2022. 

Dosen Pembimbing Akademik Mahasiswa Baru Angkatan 2022

Pembagian Kelas Mahasiswa Baru 2022

Mengenalkan Potensi Wisata Desa Jatimulyo, Yogyakarta

 

Pengabdian Masyarakat Dosen. Foto: Dokumentasi Dosen

YOGYAKARTA – Desa Jatimulyo yang terletak di Dlingo, Bantul, Yogyakarta ini memiliki potensi seni dan budaya yang tinggi sehingga masuk sebagai salah satu rintisan desa budaya di Yogyakarta berbasis seni dan budaya. Desa wisata merupakan salah satu bentuk penerapan pembangunan pariwisata berbasis masyarakat dan berkelanjutan. Melalui pengembangan desa wisata diharapkan terjadi pemerataan yang sesuai dengan konsep pembangunan pariwisata yang berkesinambungan. Isu penguatan ekonomi desa wisata menjadi penting mengingat banyak penelitian yang menunjukkan bahwa Pokdarwis merupakan tulang punggung perekonomian di desa-desa dan desa adat yang terpinggirkan.

Pengembangan desa wisata membutuhkan waktu dan perencanaan yang matang untuk mencapai tujuan.  Pengembangan desa wisata dalam bidang seni dan budaya akan dapat berjalan dengan baik jika didukung oleh peran serta masyarakat setempat sebagai pemangku kepentingan yang penting. Menjawab tantangan ini, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Program Studi Bisnis Jasa Makanan, dan Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Ahmad Dahlan berkolaborasi dalam pengabdian masyarakat di Desa Jatimulyo Dlingo Bantul Yogyakarta dengan mengadakan beberapa pelatihan dan pendampingan. 

Pengabdian masyarakat dalam program PPM Multiyears yang didanai oleh LPPM UAD ini bertujuan menjadikan Jatimulyo sebagai desa seni budaya dengan kuliner yang menjunjung kearifan lokal. Pendampingan ini direncanakan selama tiga tahun dengan mengambangkan di bidang seni tari, seni musik dan kuliner dengan ketua tim Heni Siswantari, S.Pd., M.A serta Retnosyari Septiyani, S.T.P, M.Sc., Wahidah Mahanani Rahayu, S.T.P. M.Sc., dan Mufid Salim, M.B.A sebagai anggota. 

“Karya musik yang sudah dihasilkan pada tahun sebelumnya akan dilanjutkan dengan pembuatan karya tari khas desa, beserta kelengkapan dan propertinya. Format karya tersebut akan dilakukan digitalisasi untuk meluaskan akses dan merapikan dokumentasi. Permasalahan yang dihadapi adalah keterbatasan kemampuan sehingga perlu dilatih dalam menguasai karya khas tersebut serta digitalisasi,” terang Heni Siswantari, S.Pd., M.A. selaku ketua tim pengabdian.

Pada pelatihan kuliner yang diadakan tanggal 21 Juli hingga 14 Agustus 2022 mengangkat tema Pengembangan Desa Wisata Berbasis Seni Budaya dan Kuliner melalui kegiatan pelatihan tari, pelatihan pengembangan produk makanan berbahan dasar pepaya, dan pelatihan komunikasi pemasaran digital. 

Retnosyari Septiyani, S.T.P, M.Sc., Wahidah Mahanani Rahayu, S.T.P. M.Sc., anggota tim pengabdian yang berfokus pada pelatihan pengembangan produk makanan menjelaskan, “Pada tahun 2021, masyarakat Desa Jatimulyo telah menghasilkan beberapa produk khas desa dengan menggunakan bahan lokal. Tetapi produk tersebut belum memiliki kemasan yang berlabel gizi sesuai aturan pemerintah.” 

Dalam pelaksanaannya, program pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam tiga tahapan. Tahap pertama yaitu penyuluhan, di mana tim memberi pemahaman dan tindak lanjut luaran tahun pertama yaitu olahan pangan berbahan dasar pepaya, musik kentongan khas Jatimulyo, serta konsep digital marketing. 

Pelatihan Digital. Foto: Dokumentasi Dosen

“Pemerintah Desa Jatimulyo telah memiliki BUMDES, tetapi bidang usaha yang dikerjakan masih sederhana berupa toko kecil dan kegiatan kuliner sederhana, serta kaderisasi pengelolaan kelembagaan yang masih lemah,” tambah Mufid Salim, M.B.A., anggota tim pengabdian yang berfokus pada pelatihan komunikasi pemasaran digital.

Dilanjutkan dengan tahap kedua yaitu pelatihan demonstrasi, di mana tim membantu mengembangkan karya dan produk di desa Jatimulyo, khususnya dalam pembuatan karya tari Bedayan Jatimulyo, pengemasan dan informasi gizi produk kuliner, dan pemasaran digital. Kegiatan ditutup dengan tahap pendampingan, di mana tim memberikan pengalaman konkrit tentang cara menjual produk secara digital dan pelatihan tari bedayan sebagai identitas masyarakat Jatimulyo. 

Metode ini akan diberikan selama 2 tahun dengan pendampingan yang berkelanjutan hingga evaluasi. Berikut ini adalah uraian kepakaran dan paparan tugas dari masing-masing anggota tim pengabdian kepada masyarakat yang termaktub dalam tabel di bawah ini. Melalui program pengabdian yang diberikan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yaitu peningkatan keterampilan seni bagi Pokdarwis dan pengolahan makanan bagi UMKM, serta adanya margin tambahan pendapatan melalui penampilan seni dalam berbagai acara baik rutin maupun insidentil, dan penjualan produk UMKM Desa Prima melalui manajemen kelembagaan yang berkelanjutan. Perluasan produk yang dihasilkan desa jatimulyo dalam bentuk kuliner berbahan dasar pepaya juga melengkapi kemenangan UMKM Prima Jati sebagai stand UMKM terbaik dalam acara Gelar Budaya Alas Bunder tahun 2022 yang diikuti 7 UMKM dari 7 Desa.

Pelepasan Purna Tugas dan Perkenalan Pegawai Baru Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan

Pelepasan Purna Tugas Dr. Dra. Hj. R.A. Noer Doddy Irmawati, M.Hum. Foto: Humas FSBK

YOGYAKARTA – Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan mengadakan Pelepasan Purna Tugas sekaligus Perkenalan Pegawai Baru pada Senin, 12 September 2022. Bertempat di Ruang Pemeranan Kampus 4 UAD, acara ini dihadiri oleh seluruh dosen FSBK, Staf Tata Usaha FSBK, serta SE se-fakultas. 

Suasana haru menyelimuti ruangan dan para tamu undangan ketika Dr. Dra. Hj. R.A. Noer Doddy Irmawati, M.Hum. menyampaikan pidato terkait dengan pelepasan purna tugasnya. 

“FSBK harus bisa menghadapi perubahan dengan seksama. Saling bahu membahu supaya bisa berhasil. Karena berhasil tidak bisa sendiri, melainkan karena usaha bersama. Jadikan FSBK sebagai rumah bagi persahabatan yang murni bukan bersaing secara negatif,” jelas Doddy dalam pidatonya.

Pelepasan purna tugas hakikatnya merupakan penghargaan secara tulus yang diinisiasi oleh fakultas dalam rangka mengungkapkan rasa hormat setinggi-tingginya pada civitas akademika yang telah rampung menyelesaikan masa dinas. Maka dari itu, FSBK mengapresiasi secara penuh atas pengabdian yang telah dijalankan oleh Dr. Dra. Hj. R.A. Noer Doddy Irmawati, M.Hum. 

Foto Bersama Civitas Akademika dan Staff TU dengan Pegawai Baru FSBK. Foto: Humas FSBK

Sejalan dengan perpisahan, pasti datang pula pertemuan. Selepas selesainya rangkaian acara Pelepasan Purna Tugas, acara selanjutnya merupakan Perkenalan Pegawai Baru. FSBK dengan hangat menyambut pegawai-pegawai baru Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan. Dalam kesempatan kali ini, FSBK memperkenalkan dua dosen tetap fakultas yakni Angga Trio Sanjaya, M.Pd. dan Irwan Suswandi, S.Hum., M.Hum. 

Dengan adanya acara ini, Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan diharapkan dapat membangun sinergi yang lebih baik demi FSBK yang berkemajuan.

Mengenal Lebih Dalam Budaya Dalam Negeri, Berikut Cerita Mahasiswa Sastra Indonesia Yang Lolos Dalam Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2022

Foto: Putri bersama dengan anak-anak setempat

Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) merupakan bagian dari program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) Kemdikbud Ristek yang merupakan sebuah program pertukaran mahasiswa dalam negeri selama satu semester dari satu pulau ke pulau lain yang diinisiasi sebagai ajang pengenalan budaya kepada mahasiswa. 

Pada tahun 2022 ini, salah satu mahasiswa dari Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan lolos dalam program PMM Batch II 2022. Nur Putriana Yuliawati yang akrab disapa Putri berkesempatan untuk mengenyam pendidikan selama satu semester di Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, Papua.

Ada beberapa mata kuliah yang Putri ambil di Unimuda Sorong, yakni Modul Nusantara, Wacana Bahasa Indonesia, Keterampilan Penyuntingan, dan Analisis Kesalahan Berbahasa. 

“Sejauh ini mata kuliah yang paling menarik adalah mata kuliah Modul Nusantara,” jelas Putri. Putri lebih lanjut menjelaskan bahwa mata kuliah Modul Nusantara memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat mengeksplor keindahan alam, mendatangi tempat-tempat yang banyak mendatangkan sosok-sosok yang menginspirasi, mencicipi berbagai makanan khas Papua, dan tentunya mengenal lebih dalam berbagai budaya yang dimiliki oleh masyarakat setempat. 

Foto: Putri bersama dengan penduduk setempat

“Tentunya saya merasa sangat bersyukur dan bahagia bisa lolos dalam program ini karena saya bisa bertemu dengan teman-teman baru, lingkungan baru, budaya baru, dan mengunjungi tempat-tempat yang indah di Papua,” tambah Putri.

Tak lupa Putri juga turut menyampaikan pesan-pesan bagi mahasiswa/i Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan yang berminat untuk mengikuti program serupa tahun depan. “Jangan pernah ragu untuk mengikuti program PMM ini karena banyak sekali manfaatnya. Jalan-jalan gratis, biaya pesawat yang ditanggung pemerintah, bertemu teman baru, dan berkesempatan mengeksplor hal baru juga,” tutup Putri.

Jadi, apakah kamu mahasiswa selanjutnya yang bisa lolos Program PMM tahun depan? Persiapkan dirimu dari sekarang!

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD Beri Ruang Bagi Sineas Muda Untuk Berkarya Lewat “Ringsinema”

Foto: Dokumentasi Panitia

Ringsinema merupakan wadah bagi insan sineas muda Ilmu Komunikasi UAD untuk menampilkan hasil karya film fiksi nya kepada masyarakat, tepat nya di Balakosa Coffe and Co sejak 2 hingga 4 september 2022 telah berlangsung pameran film yang di produksi sejak awal tahun ini. Ringsinema telah berlangsung sejak tahun 2016 dan sempat terhenti di 2020 akibat pandemi covid-19, kemudian berlanjut pada 2021 dengan menggunakan platform youtube dan bangkit kembali menyelenggarakan kegiatan tahunan ini secara luring pada tahun 2022.

Mengangkat tema PNS atau Pestapora Nya Sineas memiliki filosofi sebagai wujud kebahagian dan sukacita serta bangkit nya momentum sineas muda Ilmu Komunikasi untuk kembali berkarya dan menampilkan hasil karya nya kepada publik dengan penuh bangga dan mengapresiasi hasil kerja kerasnya dalam memproduksi karya film fiksi ini. Total ada 11 film yang ditampilkan pada kegiatan ini dengan rincian judul Pulang, Sukra Kasih, Sepasang Kekasih di Ujung Jalan, Mburu Berkah, Jama’ah, Memorabilia, sstt.. Ada Tamu!, (Un)Lucky Benarkah?, Kelanang, Seperti Kemarin, dan Gagego. 11 film tersebut ditampilkan secara bergantian selama 3 hari dan berhasil menarik pengunjung total lebih dari 800 orang.

Muhammad Najih Farihanto selaku Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi mengatakan bahwa ini merupakan suatu luaran yang baik bagi para mahasiswa yang terlibat dalam proyek ini, tidak hanya sebagai tugas mata kuliah namun juga dapat menjadi tambahan portofolio bagi insan sineas muda yang akan terjun ke industry perfilman setelah menempuh Pendidikan ilmu komunikasi di UAD, “Saya yakin dan percaya akan ada sineas ternama yang lahir dari Rahim Ilmu Komunikasi UAD.” Tambahnya.  Muhammad Sholehin yang juga menjadi Salah satu panitia penyelenggara juga mengatakan bahwa harapannya event ini dapat menjadi pemantik semangat dan motivasi bagi sineas muda komunikasi UAD untuk menghasilkan karya yang lebih baik kedepannya juga menjadi acuan bagi semua mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD untuk menghasilkan karya nya di bidang masing – masing.

Dalam acara screening film ini mendatangkan dua narasumber yaitu diantaranya Suluh Pamuji sebagai Direktur Utama Klub DIY Menonton dan dipercaya sebagai Ketua Umum Tim Pengembangan Perfilman DIY dan Sineas Indonesia, Eden Junjung yang memiliki segudang prestasi di dunia perfilman.

Tidak hanya sekedar menonton film karya mahasiswa/i Ilmu Komunikasi UAD, dalam acara screening film kali ini juga membicarakan mengenai pendistribusian film dan segala macamnya.

Hubungi Kami

Kampus 4
Jalan Ahmad Yani, Kragilan, Tamanan, Banguntapan, Bantul Yogyakarta 55166
Telepon: (0274) 563515, 511830, 379418, 371120 Ext. –
Faximille: 0274-564604
Email: fsbk@uad.ac.id

Lokasi Kami

Temukan Kami

  • Instagram : @fsbk_uad
  • youtube : FSBK UAD Fakultas Satra, Budaya, dan Komunikasi
  • Tik Tok : @fsbk_uad

Daftar di UAD dan kembangkan potensimu dengan banyak program yang bisa dipilih untuk calon mahasiswa

Informasi PMB
Universitas Ahmad Dahlan

Telp. (0274) 563515
Hotline PMB
S1 – 0853-8500-1960
S2 – 0878-3827-1960

© 2023 Fakultas Sastra, Budaya dan Komunikasi | Universitas Ahmad Dahlan | Perguruan Tinggi Muhammadiyah